
KyuMin as Main Character
Dont Like Character? Please Go Back.Chapter TWO of ACUTE
"Kyuhyun-ie, perkenalkan ini teman terbaikku Lee Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun."/When Love ruin everything/Summary Jelek/KyuMin/BL/Pointless/Mian jika Fic ini termasuk Junk Fic atau Spam/ RnR please...

BLUE
DAFFODIL
Han
Rae
Mianhae...
Warning :: Typo (s), VictKyuMin as Main Character,
KyuMin as Main Couple, Shonen Ai, Pointless.
Rate :: T+ (plus)
Victoria
Song , Cho Kyuhyun dan Lee
Sungmin milik GOD, Their Parents, SM
Ent and Their self.
Dont
Like Dont Read
Please
press back button...
Flame
Allowed* but with solution too...
Jika
kalian merasa ini adalah JUNK fic / Tidak pantas berada di Sub Screenplay,
dengan lapang dada saya akan menghapusnya...
Review
Please...
.
Now
Playing;
ACUTE
– Kaito Miku Luka Version || Be My Girl (Remix ver) – JYJ || This Love –
Shinhwa
.
A-CUTE
Chapter 2
When Love
ruin everything.
.
.
.
Flashback
Chapter 1
“Vi-Vict, ada apa?”
tanya Sungmin khawatir sembari memegang pundak Victoria.
Victoria mendongkak
lalu memeras tangan Sungmin. Sungmin sedikit merintih ketika kuku Victoria
menekan permukaan kulit tangannya dengan kuat.
“Min... kumohon...
jangan ambil Kyuhyun dariku... kumohon...”
...
Ingin rasanya kau memeluknya, merengkuh tubuhnya yang biasa
melindungimu dari dinginnya dunia. Ingin rasanya kau melihat matanya, melihat
senyumannya, melihat dirinya seutuhnya. Ingin rasanya kau mendengar suaranya,
mendengar tawanya yang selalu mewarnai harimu. Ingin rasanya kau memiliki
dirinya seutuhnya. Seutuhnya hanya untukmu.
Namun, kau tak bisa.
Egois.
Kau ingin sekali egois terhadap keadaan ini. Kau ingin
menariknya pergi. Kau ingin mencapnya sebagai milikmu. Kau ingin mengikatnya
hanya untukmu.
Tapi, sekali lagi
kau tak bisa.
Kau tak mungkin mengucapkan kata lain selain ‘Baiklah’ dan pergi
dari kehidupan mereka. Walaupun sangatlah sakit hatimu ketika kau harus berbuat
seperti itu, kau tak bisa menolaknya. Kau tak bisa menolak permintaan sahabat
terbaikmu yang memohon dan mengemis padamu. Dan senyum miris di wajahmu semakin
tercetak jelas ketika kau sadar kalau kau hanyalah benalu dalam hubungan ini.
...
“Kau ini sampai kapan mau terus seperti ini?”
“Apa maksudmu, Hyuk?”
Lee Hyukjae—Eunhyuk mendesis pelan. Ia menatap namja di hadapannya—Lee Sungmin kesal. “Seperti
dirimu sekarang. Walau sekilas kau terlihat seperti Sungmin yang dulu, aku tahu
pasti perbedaanmu, Babo.”
Sungmin menyerit bingung menatap sahabat kecilnya yang
tengah menatapnya kesal. Eunhyuk menggeram kesal sembari mengacak rambutnya.
“Menangis tiap malam. Mengigaukan namanya. Menatap foto
kalian berdua dengan pandangan terpaksa. Apa itu tidak membuktikan perubahanmu,
Min?”
Sungmin tersenyum miris, “Jadi kau tau semua itu ya...”
Eunhyuk mengangguk pelan, “Jadi sampai kapan kau mau menjadi
seperti ini?” tanyanya pelan.
Sungmin terdiam sejenak. Ia menaruh cangkir kopi yang tadi
Ia pegang ke atas meja. “Mungkin selamanya.”
BRAK!
“JANGAN BERCANDA!” Eunhyuk memukul meja di hadapannya geram,
matanya menatap nyalang Sungmin. Sungmin tersenyum miris menatap kemarahan
sahabatnya.
“Aku tak bercanda, Hyuk. Lagipula sudah sewajarnya aku
meninggalkan seseorang yang telah menduakanku.”
Eunhyuk menghela nafas berat, “Memang wajar, namun itu semua
menjadi tak wajar jika kau tak bisa melepas orang itu!”
“Aku masih mencoba melupakannya, Hyuk.”
“Kau masih berkata seperti itu walaupun kau sudah menjauhi
orang itu selama 1 tahun,” ucap Eunhyuk lemas. Ia menyerah menghadapi sikap
keras kepala orang di hadapannya itu. Sungmin hanya tertawa miris mendengar
ucapan Eunhyuk.
“Selama itu yang terbaik bagimu aku tak bisa bertindak
apa-apa.” Sungmin tertawa kaku mendengar ucapan Eunhyuk padanya.
Eunhyuk beranjak dari tempat duduknya menuju pintu apartemen
Sungmin. Sungmin mengikuti langkah Eunhyuk. Eunhyuk menatap Sungmin lama
sebelum Ia berpamitan dengan Sungmin.
Sungmin menutup pintu apartemennya dengan alis yang menyerit
bingung. Ia tak mengerti kenapa Eunhyuk menatapnya seperti tadi. Namun di
tengah kebingungannya tiba-tiba pintu apartemennya terbuka pelan.
Sungmin menatap pintu apartemennya bingung, ‘Sepertinya tadi aku sudah menutupnya dengan
rapat,’ batin Sungmin bingung. Sungmin menggeleng tak mengerti sembari
kembali menutup pintu apartemennya.
“Sungmin-ie...”
Tangan Sungmin tergantung di udara ketika merasakan sebuah
suara yang amat Ia kenali terdengar pelan seolah terbawa oleh angin yang
tiba-tiba terhembus.
Sungmin dengan perlahan membuka pintu apartemennya kembali.
Matanya membulat tak percaya ketika melihat sesosok yeoja yang tengah tersenyum lirih menatapnya. Sungmin perlahan
mendekati yeoja itu.
“Vict? Itu benar-benar kau Vict?” lirih Sungmin tak percaya.
Yeoja itu—Victoria tak menjawab Ia
hanya tersenyum kecil.
“Sungmin-ie, bisa
ikut aku sekarang?”
. . .
Sungmin terdiam menatap bangunan megah di hadapannya.
Bangunan yang dimiliki oleh sosok yang tengah Ia coba lupakan. Ya, bangunan
megah—rumah di hadapannya adalah milik Kyuhyun.
Sungmin menelan ludahnya takut, Ia menatap yeoja di sampingnya tak mengerti.
“Vict-ie, kenapa
kau membawaku ke sini?”
Victoria menoleh ke arah Sungmin lalu tersenyum miris. Ia
kembali menatap bangunan megah itu lalu tertawa kecil.
“Ceritanya sangat panjang. Panjang sekali. Nanti aku akan
ceritakan padamu. Sekarang lebih baik kamu masuk dan temui Kyuhyun.”
Sungmin menatap Victoria tak mengerti sembari menekan bel
pintu di hadapannya. Sungmin yakin kalau yeoja
di sampingnya adalah Victoria, namun entah mengapa Sungmin tak bisa melihat
sosok Victoria yang dulu Ia kenal, sosok Victoria di hadapannya kini terlihat
seperti Victoria yang terlahir kembali.
“Kau ikut denganku ‘kan, Vict?” tanya Sungmin sembari
membuka pintu rumah itu. Victoria mengangguk pelan.
Kriet...
Sesosok Ahjumma
muncul dari balik pintu. Ahjumma itu
menatap Sungmin lama lalu tersenyum kecil.
“Annyeonghaseyo,
Sungmin-sshi.”
“Annyeonghaseyo.”
Maid itu
membukakan pintu untuk Sungmin masuk. Saat Sungmin memasuki rumah itu Sungmin
membatu sejenak. Perasaan tak enak tiba-tiba menyerang dirinya. Rumah itu masih
sama seperti saat terakhir Ia mengunjunginya, namun entah mengapa suasana di
rumah itu sangatlah menyedihkan.
“Sungmin-ie,
kenapa diam?”
Sungmin tersentak kaget dan menatap sosok Victoria yang
tengah menaiki tangga. Sungmin dengan sedikit terburu-buru mengejar sosok itu.
Sungmin terus menatap punggung Victoria di hadapannya, tak ada percakapan antara
mereka sampai akhirnya Victoria berhenti tepat di depan sebuah pintu yang amat
Ia kenali. Kamar Kyuhyun.
Sungmin kembali terdiam, Ia menatap Victoria dengan
pandangan ragu. Victoria hanya tersenyum lalu mengisyaratkan Sungmin untuk
masuk ke ruangan di hadapan mereka.
Perlahan Sungmin membuka pintu di hadapannya. Dan betapa
kagetnya Ia ketika melihat keadaan di dalam ruangan itu. Sungmin membatu tak
percaya, Ia menatap keadaan di dalam kamar itu tak percaya.
Ruangan di hadapannya sangatlah gelap dan tak terurus.
Keadaan kamar itu mengingatkannya pada ke adaan kamar Victoria yang dulu.
Sungmin menelan ludahnya takut, Ia menggelengkan kepalanya mengusir pikiran
buruk di benaknya.
Sungmin memasuki kamar itu cepat dan mencari sosok penghuni
kamar untuk membuktikan kalau pikirannya itu salah, namun sayang kenyataan
berkata lain ketika Ia menangkap sosok Kyuhyun yang terduduk di lantai dengan
pandangan kosong.
Air mata menetes membasahi wajahnya. Ia mendekati sosok itu
dan langsung memeluknya, namun tak lama sosok itu mendorongnya dengan kasar.
Sungmin menatap sosok itu tak percaya, air matanya semakin
deras mengalir.
Kyuhyun langsung mencengkeram kerah baju Sungmin. Sungmin
menatap Kyuhyun sedih. Kyuhyun yang telah 1 tahun tidak dilihatnya, kini
sangatlah menyedihkan. Kulitnya semakin pucat, tubuhnya semakin kurus dan
terlebih matanya... matanya menyiratkan kesedihan teramat sangat.
Tes...
Setetes air mata terjatuh di pipinya. Tidak, itu bukan air
mata Sungmin, itu adalah air mata Kyuhyun. Sosok yang tengah mencengkeram
bajunya itu kini tengah menangis dengan wajah kesakitan.
“Kumohon... kembalikan Sungmin padaku...”
Air mata Sungmin tak bisa lagi Ia kontrol. Air matanya
semakin deras mengalir. Perasaan bersalah mencekik dirinya. Ia sangat amat
menyesal telah membuat namja di
hadapannya ini berubah 180 derajat. Perlahan Ia menarik namja di hadapannya ke dalam pelukannya. Kyuhyun tak merespon
pelukan Sungmin, Kyuhyun masih menangis sembari mencengkeram baju Sungmin kuat.
Sepertinya Kyuhyun belum mengenali Sungmin.
“Kyu... ini aku...” lirih Sungmin sembari memeluk Kyuhyun
erat. Tiba-tiba namja di hadapannya
melepas pelukan Sungmin lalu menatap Sungmin. Kyuhyun menyentuh pipi Sungmin
tak percaya.
“Kumohon katakan padaku kalau ini benar-benar kau, Min...”
Sungmin menutup matanya lalu menggenggam tangan Kyuhyun yang
ada di pipinya. “Ini aku, Kyu... ini aku...”
Air mata Kyuhyun semakin menjadi. Ia memeluk Sungmin erat,
sangat erat. Ia tak ingin Sungmin pergi lagi dari sisinya.
“Min... ku mohon jangan pergi dariku... jangan tinggalkan
aku lagi...”
Sungmin mengangguk pelan sembari membalas pelukan Kyuhyun.
“Saranghae, Min...
Jeongmal Saranghae...” lirih Kyuhyun pelan di antara isakannya. Air mata
Sungmin semakin menjadi ketika Kyuhyun mengucapkan kata cintanya lagi. Bagaimana
bisa Kyuhyun masih mencintainya padahal Ia sudah meninggalkan Kyuhyun untuk
waktu yang lama.
Namun ketika Sungmin ingin membalas ucapan Kyuhyun, Sungmin
tiba-tiba tersentak kaget. Ia baru ingat kalau Ia datang bersama Victoria.
Perasaan bersalah kembali menghampiri diri Sungmin. Victoria pasti sangat
terpukul ketika mendengar ucapan Kyuhyun padanya.
Sungmin perlahan mendorong Kyuhyun dari atasnya lalu menatap
ke arah pintu masuk. Sungmin menyerit bingung ketika Ia tidak mendapati sosok
Victoria di sana.
Jangan-jangan Victoria sangat terpukul karena ucapan Kyuhyun
lalu pergi? Ah tidak! Sungmin benar-benar panik saat ini. Dengan terburu-buru
Sungmin berlari keluar sembari menyerukan nama Victoria.
“Sungmin-sshi? Ada
apa?” tanya Ahjumma yang tadi membukakan
pintu pada Sungmin. Sungmin menatap Ahjumma
itu panik.
“Ahjumma, kau
lihat Victoria tidak?”
“Victoria?”
“Ne! Yeoja yang tadi datang bersamaku. Apa Ahjumma lihat dia?”
Ahjumma itu
terdiam sembari menatap bingung Sungmin, “Yeoja?
Bukankah tadi Sungmin-sshi datang
sendiri ke sini?”
Sungmin tersentak tak percaya, Ia menggeleng cepat, “Aniyo, tadi aku datang bersama dia.”
“Saat saya membukakan pintu untuk tuan, saya memang melihat
anda bicara sendirian, tapi saya tidak melihat seorang pun bersama tuan.”
Sungmin menyerit bingung mendengar penjelasan Ahjumma di hadapannya. Ia sungguh tidak
mengerti, jelas-jelas Ia tadi datang bersama Victoria dan Victoria selalu
berada di sampingnya. Tapi kenapa Ahjumma
tidak melihat dia?
“Waeyo Min?”
Kyuhyun menghampiri Sungmin dengan nafas terengah. Sungmin
menatap Kyuhyun panik.
“Kyu... Victoria... tadi aku datang bersamanya... tapi
sekarang... dia... Kyu bagaimana ini?” tanya Sungmin panik. Kyuhyun menggenggam
tangan tangan Sungmin mencoba membuat namja
di hadapannya itu tenang.
“Mungkin dia pulang ke rumahnya,” ujar Kyuhyun sedikit ragu.
Sungmin menggeleng pelan, “Tidak mungkin...”
“Bagaimana kalau kita cek ke sana sekarang?” tawar Kyuhyun.
Sungmin menatap Kyuhyun sejenak lalu mengangguk pelan.
“Baiklah...”
. . .
Baik Sungmin maupun Kyuhyun kini menahan nafas tak percaya
mendengar penjelasan salah satu Maid
di rumah Victoria.
Maid itu
menghampiri Sungmin dan Kyuhyun ketika dua namja
itu nyaris frustrasi menyerukan nama Victoria di depan rumah Victoria, namun
tak ada jawaban dari Victoria sama sekalipun.
Maid itu menatap
Sungmin sedih. Awalnya dua namja itu
tak mengerti kenapa Maid yang sangat
mereka kenal itu menangis di hadapan mereka dan mengajak mereka ke pemakaman,
namun ketika Maid itu memulai
ceritanya semua menjadi tidak masuk akal untuk Sungmin.
“Nona Victoria telah meninggal 2 bulan yang lalu....”
Kyuhyun menatap Sungmin khawatir. Ia memang sangatlah syok
mendengar berita ini, namun Sungmin yang merangkap sahabat terbaiknya Victoria
pastilah merasakan syok berkali-kali lipat daripada yang Kyuhyun rasakan.
“T-tidak mungkin... jelas-jelas aku tadi bertemu dan
berbicara padanya. Kumohon katakan padaku kalau ini cuma lelucon...” lirih
Sungmin sembari menatap Maid itu
memohon, Maid itu menatap Sungmin
sedih lalu menggeleng pelan, “Maafkan saya, Sungmin-sshi.”
Sungmin seolah tersambar petir. Perasaannya sangatlah hancur
saat itu. Tapi Sungmin yakin—sangat amat yakin kalau yeoja yang mengajaknya ke rumah Kyuhyun tadi adalah Victoria.
Tapi tunggu...
Sedari tadi Ia memang melihat dan bicara dengan sosok
Victoria. Namun Sungmin akui Ia tak bisa merasakan hawa keberadaan Victoria
semenjak Ia bertemu dengan Victoria tadi pagi. Dan lagi Sungmin merasa kalau
Victoria selalu menjauh darinya saat mereka akan berkontak fisik.
Tapi... itu tidak mungkin ‘kan? Semua yang kini Sungmin
pikirkan itu tidak mungkin ‘kan? Semua yang di bicarakan Maid itu hanya omong kosong ‘kan?
Sungmin tiba-tiba tertawa seperti orang gila, Ia
menertawakan pikiran konyolnya itu.
“Tidak mungkin seperti itu ‘kan... Victoria tidak mungkin
‘kan...”
“Min...” Kyuhyun menatap Sungmin khawatir. Ia sangat
mengasihani Sungmin yang sangat amat terpukul di sampingnya. Sungmin menatap
Kyuhyun cepat, dapat Kyuhyun rasakan perasaan yang sangat terpukul dari bola
mata Sungmin yang menggelap.
“Kyuhyun! Katakan padaku kalau ini semua hanyalah lelucon!
Victoria pasti hanya bermain dengan kita ‘kan? Victoria pasti sedang tertawa
melihat reaksi kita ‘kan?”
“Min...”
Sungmin menatap ke sekelilingnya, “Vict! keluarlah! Ini
tidak lucu! Vict—“
“Sungmin!!”
Kyuhyun memaksa Sungmin menatapnya. Sungmin menatap Kyuhyun
heran.
“Kumohon hentikan...” lirih Kyuhyun pelan. Ia menunduk tak
kuat menatap mata Sungmin yang menggelap.
“Hentikan apa? Aku ingin bertemu dengan Victoria Kyu! Dia
pasti—,”
“VICTORIA TELAH MENINGGAL MIN!” teriak Kyuhyun sembari
menunjuk batu nisan di hadapan mereka. Sungmin tersentak kaget, bola matanya
melebar tak percaya.
Sungmin menatap batu nisan itu sejenak. Ia tidaklah buta
untuk dapat melihat ukiran nama Victoria di batu itu, namun sungguh Ia
benar-benar tak ingin menerima kenyataan ini.
“Victoria... tidak mungkin meninggal ‘kan, Kyu?” tanya
Sungmin frustrasi, Kyuhyun menggeleng pelan lalu memeluk Sungmin erat.
“Dia telah meninggal Min. Kumohon mengertilah.”
Setetes air mata akhirnya mengalir pelan membasahi pipi
Sungmin. Sungmin mencengkram baju Kyuhyun kuat saat air mata mengalir semakin
deras.
. . .
“Sekitar dua bulan setelah tuan Sungmin datang ke rumah nona
Victoria, nona Victoria yang kembali sehat mengunjungi rumah tuan Kyuhyun...” Maid itu menatap Kyuhyun sejenak lalu
tersenyum miris. Kyuhyun yang melihat perubahan mimik wajah Maid itu hanya bisa menyerit bingung.
“Namun saat Ia kembali dari rumah Kyuhyun, nona kembali
frustrasi. Ia berbicara pada saya kalau tuan Kyuhyun sama sepertinya.”
“Sama seperti Victoria?” Sungmin menatap bingung Maid itu.
Maid itu
mengangguk, “Ya. Kyuhyun sama seperti diri nona Victoria yang dulu. Yang
mengunci diri sembari mengamuk di dalam kamar.”
Sungmin menatap Kyuhyun tak enak hati. Kyuhyun hanya mampu
tersenyum kecil melihat pandangan Sungmin padanya.
“Setelah itu nona Victoria selalu mengunjungi rumah tuan
Kyuhyun, namun setiap Ia pulang Ia selalu menangis, bahkan tak jarang beberapa
luka terdapat di tubuhnya. Nona Victoria terus saja mencoba menyembuhkan tuan
Kyuhyun, tapi menurut cerita nona, tuan Kyuhyun tetap tidak menganggap diri
nona ada, tuan Kyuhyun tetap menyerukan nama orang lain setiap kali nona datang
ke ruangannya.”
Kyuhyun memeras tangan Sungmin perlahan. Sungmin menatap
Kyuhyun dengan ekor matanya lalu mengusap tangan Kyuhyun untuk menenangkan namja itu.
“Sampai akhirnya Ia berkata pada saya kalau Ia menyerah dan
Ia ingin membawa orang itu pada tuan Kyuhyun. Dan suatu hari nona Victoria pergi
untuk mengunjungi orang itu.”
“Mengunjungi orang itu?”
Maid itu
mendongkak menatap Sungmin sedih lalu mengangguk lemah, “Seharusnya saya
melarangnya untuk pergi saat itu...”
“Mengapa?”
Maid itu menutup
wajahnya, “Karena saat perjalanannya ke rumah orang itu, nona Victoria
kecelakaan.”
Baik Kyuhyun ataupun Sungmin menahan nafasnya sekarang.
Sungmin menutup mulutnya yang menganga tak percaya, air mata kembali membasahi
wajahnya.
“Ini.”
Sungmin menatap sebuah benda yang di sodorkan oleh Maid itu padanya.
“Apa ini?” tanya Sungmin sembari menerima benda yang
ternyata sebuah surat.
“Tak lama setelah nona Victoria meninggal, saya menemukan
surat ini di kamar nona Victoria dan sepertinya itu untuk tuan.”
Sungmin menatap surat di tangannya dalam diam saat Maid di hadapannya itu berpamitan.
Sungmin sangatlah takut jika isi surat di tangannya itu adalah hinaan untuk
dirinya dari Victoria.
“Bukalah Min. Aku yakin itu surat yang penting dari Victoria
untukmu.”
Sungmin menatap Kyuhyun ragu. Kyuhyun menepuk pundak Sungmin untuk meyakinkan namja itu. Sungmin menggigit bawahnya
ragu sebelum Ia membuka surat itu.
Dear Sungmin-ie.
Hey, lama tidak bertemu ne? aku sangat merindukanmu.
Aku menulis surat ini karena aku ragu kau masih sudi bertemu aku atau
tidak setelah aku menyuruhmu meninggalkan Kyuhyun. Mian ne, aku terlalu cemburu
padamu saat itu.
Sungmin-ie, kau tahu, semenjak kau tinggalkan Kyuhyun, sikap Kyuhyun
berubah 180 derajat. Ia menjadi sepertiku. Dan kau tahu penyebabnya? Semua itu
karena perbuatan jahatku yang menjauhkanmu darinya. Kau tahu, sangatlah
saaaakiiiit saat aku datang Ia selalu memintaku untuk mengembalikanmu padanya.
Tapi aku tak mau, sungguh! Aku tak rela Ia kembali padamu.
Namun... aku tak bisa... hati Kyuhyun sepenuhnya telah jatuh dalam
genggamanmu. Ia tidak memerlukanku, Ia hanya ingin kau, yang Ia perlukan hanya
kau Sungmin-ie. Ah, aku mohon padamu, kembalilah padanya. Melihatnya seperti
itu lebih sakit daripada melihatnya bersamamu.
Aku akan coba untuk melepasnya untukmu. Jika saat kau menerima surat
ini perasaanmu padanya telah hilang, aku mohon buatlah perasaan itu kembali
pada dirimu dan sayangilah Ia seperti aku menyayanginya. Aku juga ingin Kyuhyun
mencintaimu dengan tulus dan tidak memainkanmu seperti kita dulu. Jika dia
melakukan itu lagi, aku pastikan aku akan mencincangnya.
Dan yang terakhir aku ingin minta maaf. Aku bukanlah sahabat yang baik
bagimu. Mana ada sahabat yang jahat sepertiku. Kau pasti menyesal kan punya
sahabat sepertiku? Hahah, aku sadar itu. Aku sudah pasrah jika kau membenciku.
Tapi aku hanya ingin kau tau kalau aku selalu menjadikanmu sahabat terbaikku.
Selamanya, kau sahabat terbaikku.
Terima kasih untuk perhatianmu selama ini, Sungmin-ie. Aku
menyayangimu. Aku sangaaat menyayangimu.
Ps. Aku mohon jagalah Kyuhyun untukku. Cintailah Kyuhyun setulusnya.
Jangan sakiti dia.
From Victoria.
Sungmin tak kuasa menahan air matanya, Ia memeluk surat itu
sembari menggeleng lemah.
“A-aku tak membencimu, babo...
kau juga sahabat terbaikku... Vict... aku menyayangimu... sangat
menyayangimu...” lirih Sungmin di tengah isak tangisnya. Kyuhyun tersenyum
miris Ia perlahan membawa Sungmin ke dalam pelukannya.
Kyuhyun tersenyum kecut, Ia sadar kalau semua ini karena
kesalahannya yang telah mempermainkan hidup Victoria dan Sungmin. Tapi, Kyuhyun
tak bisa berbuat apa-apa. Kyuhyun sadar kalau Victoria sangat amat mencintainya
namun Kyuhyun tak bisa mengelak kalau Ia sangat mencintai sosok yang kini
menangis meraung dalam pelukannya.
Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada tubuh bergetar Sungmin.
Ia mengecup pucuk kepala Sungmin lama.
“Aku mohon maafkan aku Min. Aku tak akan pernah mengulangi
kesalahan ini lagi. Aku mohon maafkan aku.”
.This.Is.Our.Ending.
Lee Sungmin tersenyum kecil saat menaruh buket bunga di depan
batu nisan itu. Ia menyatukan kedua tangannya lalu memejamkan mata untuk
berdoa. Semilir angin menyapanya lembut saat Ia kembali membuka mata.
“Vict...” mulutnya terbuka melirihkan nama seseorang yang
tertidur selamanya di balik batu nisan itu. Ia menunduk sejenak lalu kembali
tersenyum.
“Sekarang sudah genap 3 tahun semenjak kau meninggalkanku.
Kau tahu, aku sangaaat kehilangan kamu.” Ia mendongkak menatap langit.
“Kau tahu, dia yang kita cintai itu sama sekali tidak
berubah dari yang dulu kita ketahui bersama. Tetap mencintai game daripada
siapa pun, tetap menyebalkan, tetap menjengkelkan! Dia benar-benar tidak
berubah!” Sungmin bercerita menggebu-gebu di hadapan batu nisan yang bisu itu.
Tak lama tatapan ceria matanya melembut.
“Kau tahu Vict, aku sangat mencintainya sekarang, jadi kau
tak perlu khawatir, aku pasti akan menjaganya,” Sungmin menarik nafas dalam,
“Aku merindukanmu Vict-ie,” lirihnya
sembari tersenyum miris. Ia sejenak masih memasang wajah itu namun akhirnya Ia
mendongkak untuk mencegah agar air matanya tidak jatuh.
“Dasar cengeng.”
Sungmin mendelik kesal saat tiba-tiba suara berat terdengar
di belakangnya.
“Siapa yang kau sebut cengeng, ‘eoh?” kesal Sungmin sembari
meninju lengan namja itu. Namja yang mereka cintai—Cho Kyuhyun itu
terkekeh pelan lalu mengacak surai kecokelatan milik Sungmin. Sungmin menepis
tangan itu kesal.
Manik hitam Kyuhyun menatap Sungmin lembut, perlahan
tangannya merangkul pinggang Sungmin. Sungmin tidak menolak kali ini, Ia hanya
bisa tersenyum kecil dan mengikuti Kyuhyun memandang batu nisan di hadapan
mereka.
“Hey, Vict lama tidak bertemu. Maafkan kami yang baru bisa
mengunjungimu sekarang,” Kyuhyun membuka pembicaraan itu. Ia menatap Sungmin
sejenak lalu tersenyum kecil.
“Aku sangat minta maaf karena telah melukaimu. Kumohon
maafkan aku.” Kyuhyun menunduk dalam.
“Dan aku sangat berterima kasih padamu yang telah
membiarkanku memiliki sahabat terbaikmu yang sangat manja ini.” Sungmin kembali
meninju lengan Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa tertawa ketika melihat wajah merengut
Sungmin.
Kyuhyun menatap sendu batu nisan itu, “Ah, mungkin sedikit
terlambat mengatakan ini padamu, hm... Vict aku ingin kau memegang janjiku ini.
Jika aku melanggar ini aku rela jika kau menghantuiku tiap har—“
“YAK! JANGAN BERCANDA CHO KYUHYUN!” Sungmin memekik kesal di
samping Kyuhyun, Kyuhyun kembali tertawa.
“Galak sekali sih Cho Sungmin satu ini,” Kyuhyun mencubit
pipi Sungmin gemas, Sungmin menggembungkan pipinya kesal. Kyuhyun kembali
mengacak surai Sungmin lalu kembali menatap batu nisan itu.
“Vict, aku berjanji padamu. Aku tidak akan pernah menyakiti
Sungmin. Aku tidak akan pernah menduakan Sungmin. Aku akan selalu mencoba
membahagiakannya sebisaku. Dan satu lagi...” Kyuhyun menatap Sungmin lembut
sembari menggenggam tangan Sungmin erat. Sungmin tersenyum lembut merespon
pandangan Kyuhyun padanya.
“Kami tak akan pernah melupakanmu,” ucap Kyuhyun yakin,
Sungmin mengangguk semangat di samping Kyuhyun, “Tidak akan pernah
melupakanmu,” ulang Sungmin ceria.
Mereka berdua tersenyum lembut sebelum akhirnya berbalik
pergi. Tanpa mereka sadari tepat di saat mereka berbalik, bersamaan dengan
bertiupnya angin yang lembut, sesosok yeoja
terlihat di samping batu nisan itu. Yeoja
itu tersenyum lembut menatap kedua orang namja
yang tengah berjalan menjauhi tempatnya berdiri.
“Berbahagialah. Aku menyayangi kalian.”
.
.
.
END
.
.
.
Mianhaeee!!!
*berlindung di balik meja*
Saya ga tau kenapa endingnya bisa se absurd ini -_-“
Entah kenapa saya merasa sedang menulis script sinetron saat
bagian tengah sampai akhir... haha *tawa hambar*
Mianhae, saya
stuck di ending ceritanya. Ide saya tiba-tiba hilang begitu saja orz...
Mianhae kalau
chapter dua ini gak sesuai keinginan kalian. Mianhae.
Last, please coment or RnR please~ ><
bagus eonnie^^ Ah iya kunjungi blog ku juga yaa
ReplyDelete