August 2, 2013

[FF] Acute [Chapter 1 of 2] [T+] [KyuMin]


WARNING!!
Before Read please Read it

Cerita ini mengandung Unsur Boys Love
KyuMin as Main Character
Dont Like Character? Please Go Back.
"Kyuhyun-ie, perkenalkan ini teman terbaikku Lee Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun."/When Love ruin everything/Summary Jelek/KyuMin/BL/Pointless/Mian jika Fic ini termasuk Junk Fic atau Spam/ RnR please...



BLUE DAFFODIL
Han Rae
Mianhae...
Warning :: Typo (s), VictKyuMin as Main Character, KyuMin as Main Couple, Shonen Ai, Pointless.
Rate :: T+ (plus)
Victoria Song , Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin milik GOD, Their Parents, SM Ent and Their self.
Dont Like Dont Read
Please press back button...
Flame Allowed* but with solution too...
Jika kalian merasa ini adalah JUNK fic / Tidak pantas berada di Sub Screenplay, dengan lapang dada saya akan menghapusnya...
Review Please...
.
Now Playing;
ACUTE – Kaito Miku Luka Version || Kiss B – Kim (Hero) Jaejoong || Incredible – Xiah Junsu
.
.
.
A-CUTE
When Love ruin everything.
.
.
.
“Kyuhyun-ie, perkenalkan ini teman terbaikku Lee Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun.”
.
.
.
Aku tak mengerti apa yang direncanakan oleh Tuhan mempertemukan kami bertiga dalam drama menyedihkan seperti ini. Tak pernah, sama sekali tak pernah aku bayangkan kalau aku akan masuk ke dalam skenario seperti ini.
Aku, Kamu dan Dia kini terjebak dalam situasi konyol seperti ini. Kamu seorang yeoja terbaik yang selalu mendukungku dalam berbagai hal. Dia adalah seorang namja yang baru saja kutemui namun sudah berhasil menjerat hati, jiwa dan cintaku. Sedangkan aku hanyalah seseorang iblis di antara kalian berdua.
.
.
.
“Kyuhyun-ie, kau tahu. Aku punya seorang teman. Dia baaaiiiiiikkk sekali padaku. Ah~ kapan-kapan akan aku perkenalkan padamu!”
.
.
.
Tak pernah terpikirkan olehku bahwa teman terbaikmu yang selalu kau ceritakan padaku adalah dia. Dia adalah temanmu dari kecil yang bahkan mendukung hubungan kita berdua. Dia yang kini pasti merasa sangat bersalah akan perasaanku padannya dan perasaannya padaku di belakang hubungan kita.
.Alternative.Ending.About.Us.
Kyuhyun membeku menatap dua orang di hadapannya. Kekasihnya—Victoria, tersenyum lebar di samping ‘kekasih gelapnya’—Lee Sungmin yang tengah menunduk menatap ke arah lain.
“D-dia temanmu, Vict?” tanya Kyuhyun tak percaya. Victoria mengangguk sembari mengulum senyum kecil.
Ne! Dia teman terbaikku yang sering aku ceritakan padamu, Kyuhyun-ie,” jawab Victoria semangat, yang sontak membuat Kyuhyun berkeringat dingin.
Victoria yang menyalah artikan ke-canggungan di antara mereka, mendorong Sungmin ke hadapan Kyuhyun.
“Kalian berdua lebih baik kenalan terlebih dahulu ne! Jangan sungkan! Aku siapkan camilan dulu!” ujar Victoria sembari berlari ke dapur.
Kyuhyun menatap Sungmin yang masih menunduk. Keheningan menyelimuti mereka berdua. Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Sampai akhirnya Victoria kembali ke antara mereka.
“Kalian sudah kenalan?” tanya yeoja itu sembari menaruh camilan yang dibawanya ke atas meja.
“Ah... Ng... itu Ka—“
“Tentu saja Vict-ie! Dia sangat baik ne~” Kyuhyun menatap tak percaya namja di sampingnya. Sungmin yang sedari tadi menunduk di sampingnya kini tersenyum lebar dan membanggakan Kyuhyun di depan Victoria.
Pertemuan itu berjalan dengan sempurna dengan Sungmin yang seolah tanpa beban membanggakan Kyuhyun, Kyuhyun yang hanya tertawa kaku ketika di banggakan dan Victoria yang sangat senang mendengar ucapan sahabatnya itu.
Namun, satu hal yang Kyuhyun tahu pasti, sedari tadi Sungmin hanya berbohong. Senyuman itu, wajah gembira itu, mata itu, ucapan itu, hanyalah sebuah kebohongan dari Sungmin.
“Aku senang Sungmin-ie senang akan hubungan kita, Kyuhyun-ie,” ujar Victoria sembari memeluk tangan kanan Kyuhyun. Kyuhyun tak menatap Victoria, Ia menatap pintu keluar dengan pandangan yang sulit di artikan.
Ne,” lirihnya pelan.
.
.
.
“Untuk apa kau datang ke sini lagi?”
Kyuhyun menunduk di depan pintu masuk. Sungmin yang selalu menyambutnya ceria kini menyambutnya dengan dingin, tanpa senyuman dengan mata merah.
“Maaf, Min, aku sama sekali tidak tahu akan seperti ini jadinya,” ujar Kyuhyun pelan, Sungmin mendecak pelan di hadapan Kyuhyun.
“Tak ada gunanya kau minta maaf padaku. Sudahlah, akhiri saja semua hubungan kita!” geram Sungmin sembari menuntup pintu apartemennya.
“Min!” Kyuhyun menahan pintu di hadapannya sebelum benar-benar tertutup. Sungmin tidak menatap Kyuhyun, Ia menunduk sembari mencoba menutup pintu apartemennya.
“Apa maksudmu berkata seperti itu? Kita bisa ‘kan bicara baik-baik tentang ini,” ujar Kyuhyun sembari mencoba sekuat tenaga membuka pintu itu.
“JANGAN BERCANDA!” teriak Sungmin geram yang sontak membuat Kyuhyun tersentak kaget.
“Bicara baik-baik ‘huh? Kau pikir aku bodoh?! Setelah kemarin akhirnya aku tahu dari mulut sahabatku sendiri bahwa aku ternyata kekasih gelapmu, lalu kenyataan bahwa aku telah menikam sahabatku dari belakang. Kau pikir aku tak punya otak sehingga mau menerimamu lagi ‘HAH?!”
Kyuhyun membelalak tak percaya saat melihat air mata mengalir pelan dari mata Sungmin, dengan sekuat tenaga Ia mendorong pintu apartemen Sungmin yang sontak membuat Sungmin terhempas ke belakang.
Kyuhyun menatap Sungmin yang menatapnya tak percaya, tanpa meminta ijin pemilik apartemen, Kyuhyun langsung menutup pintu apartemen dan menguncinya.
“Apa yang kau la—umph!” Sungmin membelalak tak percaya, Kyuhyun tiba-tiba saja mendorongnya ke lantai, menindihnya dan kini menciumnya dengan kasar.
“Ap... ah... lepas...,” desah Sungmin sembari meronta di bawah Kyuhyun namun Kyuhyun tidak berhenti, Ia malah semakin berani untuk menjelajahi tubuh Sungmin yang biasa Ia nikmati. Tapi kali ini berbeda, Sungmin sama sekali tidak menikmati sentuhan Kyuhyun.
BUGH!
Dengan sekuat tenaga, Sungmin meninju wajah Kyuhyun yang sontak membuat Kyuhyun terlempar ke belakang sembari merintih dan memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Sungmin memegang dadanya sembari mencoba menormalkan nafasnya. “Apa maksudmu melakukan hal itu!?” desis Sungmin geram, Kyuhyun menatap Sungmin sedih.
“Aku mencintaimu Min, sungguh,” Kyuhyun berucap pelan sembari sesekali merintih karena bibirnya yang terluka.
“Tak bisa Kyu. Ini cinta terlarang. Lebih baik kau bersama Vict-ie dan tinggalkan aku!”
“AKU LEBIH MEMILIH KAU DARIPADA VICT!” teriak Kyuhyun kesal, Ia tak memperdulikan rasa sakit di bibirnya. Membuat Sungmin kembali padanya adalah hal terpenting baginya saat ini.
“Kau tahu ‘kan bagaimana Vict bergantung padamu? Aku tak mau Vict rusak kembali, Kyu. Kumohon mengertilah,” lirih Sungmin sembari menggenggam tangan Kyuhyun. Kyuhyun menatap Sungmin sejenak lalu menarik namja itu ke dalam pelukannya.
“Tapi Min, aku tak bisa meninggalkanmu. Sungguh. Aku benar-benar mencintaimu.”
.
.
.
Gadis itu tertidur dengan nyenyaknya lain dengan seorang namja di sampingnya. Setelah melakukan ‘hal melelahkan’ itu biasanya mereka berdua tertidur dengan saling berpelukan, namun pengecualian untuk kali ini—atau bahkan untuk seterusnya.
Kyuhyun—namja itu, perlahan menggapai Hand Phonenya. Ia membuka salah satu galeri di Hand Phonenya dan membuka sebuah foto yang menampilkan sosok sahabat terbaik sang yeoja—Victoria yang bernama Lee Sungmin yang tengah tersenyum lebar.
Kyuhyun menatap sedih foto itu sembari tersenyum perih.
“Kenapa ini harus terjadi pada kita, Min?” lirihnya pelan tanpa tahu kalau yeoja di sampingnya tengah mengamatinya dalam diam.
.
.
.
“Kau tahu Sungmin-ie, akhir-akhir ini Kyuhyun bertindak aneh.”
Lee Sungmin sedikit tersentak kaget mendengar ucapan Victoria. Sungmin menatap Victoria di hadapannya gugup.
“Aneh seperti apa Vict-ie?”
Victoria menghela nafas berat sembari memainkan sedotan di gelasnya. “Contohnya seperti kemarin, dia tidak bersemangat melakukan ‘itu’ padaku, jangankan itu, saat Ia menciumku saja Ia tak seganas dulu.”
Wajah Sungmin sontak menggelap, rasa sakit teramat sangat menyerang dadanya. Tidak, ini bukan pertama kalinya Sungmin tahu kalau sahabat baiknya melakukan itu dengan pacarnya, namun kali ini tidak seperti kemarin-kemarin, kenyataan kalau pacarnya Victoria juga merupakan seseorang yang sangat Ia cintai membuat rasa sakit itu benar-benar menamparnya kali ini.
“Oh... itu...” Sungmin tak bisa melanjutkan perkataannya, rasa sesak itu benar-benar menyiksanya kali ini.
Victoria yang menyadari keanehan Sungmin menatap Sungmin khawatir. “Sungmin-ie? Kamu kenapa?” tanya Victoria sembari menggenggam tangan Sungmin. Sungmin menatap Victoria sembari tersenyum terpaksa.
“Hanya sedikit pusing saja, Vict-ie.
“Kau mau pulang?”
Sungmin menggeleng pelan, “Tidak usah. Tujuan ku ke sini ‘kan untuk menenangkan pikiranmu.” Victoria menggeleng cepat.
“Tidak, lebih baik sekarang kita pulang. Ayo!” Victoria segera membayar bill pada pelayan dan menarik Sungmin kembali ke mobilnya setelah itu Victoria langsung melajukan mobilnya ke apartemen Sungmin.
Sungmin terdiam menatap Victoria. Sahabatnya ini benar-benar menyayanginya, padahal tanpa sahabatnya itu ketahui, Sungmin telah menusuknya dari belakang.
Sungmin menunduk lalu menggigit bibir bawahnya, Ia memeras kemejanya.
“Maafkan aku Vict-ie.
.
.
.
“Kyuhyun-ie?” Aku berucap pelan mengucapkan nama seseorang namja yang kini berada di depan rumah Sungmin. Namja itu—Kyuhyun menatapku kaget, “Vict...”
Kyuhyun terdiam sejenak, di wajahnya tertera jelas kepanikan—entah karena apa, namun ketika matanya menatap tubuh Sungmin yang sedang kupapah, kepanikan itu semakin menjadi. Ia berjalan terburu-buru ke hadapan kami.
“Ada apa dengan Min-ie, Vict?” tanyanya khawatir sembari mengambil alih tubuh Sungmin dari ku.
“Dia kurang enak badan saja, Kyu,” ujarku pelan sembari menatap Kyuhyun yang tengah menggendong Sungmin di pundaknya.
Min-ie? Sejak kapan kau memiliki panggilan itu untuk Sungmin-ie, Kyu?’ batinku sembari menunduk. Tiba-tiba rasa sesak menyerangku.
“Vict! VICT! CEPAT KUNCINYA!” Kyuhyun berteriak dari depan pintu apartemen Sungmin. Aku tersentak keluar dari lamunanku, dengan segera aku merogoh kunci di dalam tasku dan membukakan pintu apartemen Sungmin.
Kyuhyun dengan segera melewatiku dan membawa Sungmin ke dalam kamarnya. Aku terdiam sejenak di depan pintu apartemen Sungmin.
Kenapa Kyuhyun tahu letak kamar Sungmin-ie?
“VICT, BISAKAH KAU AMBILKAN HANDUK BASAH?” Aku tersentak mendengar teriakan Kyuhyun, dengan cepat aku menutup pintu dan mengambil handuk basah beserta baskom berisi air dingin dari dapur dan membawanya ke kamar Sungmin.
“Ini Kyu.”
Aku memberikan baskom itu pada Kyuhyun. Kyuhyun menerimanya cepat dan segera menaruh handuk basah—yang sebelumnya Ia tiriskan terlebih dahulu, ke dahi Sungmin. Kyuhyun dengan lembut merapikan rambut Sungmin.
Deg!
Rasa sesak itu kembali muncul. Aku mengepalkan tanganku.
“Kyu, aku bikin bubur untuk Sungmin dulu, ne?” Kyuhyun menatapku lalu tersenyum kecil, “Ne,” jawabnya pelan.
Aku keluar dari kamar itu dan segera membuatkan bubur untuk Sungmin. Namun betapa kagetnya aku, ketika aku kembali ke kamar Sungmin dengan membawa bubur di tanganku.
“Kyu i—”
“Iya, aku ada di sini, Min.”
Ucapanku terhenti, tubuhku menegang seketika, dengan cepat aku kembali menutup pintu kamar Sungmin yang baru sedikit terbuka. Nafasku terasa sesak, aku menyandarkan tubuhku di pintu kamar Sungmin sembari memeras dadaku.
Kyuhyun tadi mencium kening Sungmin sembari menggenggam tangan Sungmin lalu mengucapkan ‘Aku ada di sini’ dengan nada yang lembut.
Sebenarnya ada apa di antara kami? Rasa sakit apa ini? Tidak mungkin ‘kan aku cemburu pada Sungmin? Kyuhyun tak mungkin menyukai Sungmin ‘kan? Lagipula Sungmin adalah seorang namja. Tapi... kenapa sikapnya pada Sungmin seperti menyiratkan kalau Ia menyayangi Sungmin?
Aku mendongkak lalu memejamkan mataku, “Kyuhyun-ie... Sungmin-ie... sebenarnya ada apa di antara kita?”
.
.
.
Aku tak mengerti. Semenjak aku jatuh sakit beberapa hari lalu, Victoria seolah menjauhiku. Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya, hanya ada seorang Maid yang berkata kalau Victoria tak ada di rumah. Saat ku bertemu Victoria di universitas Ia selalu bilang kalau Ia ada urusan dan pergi dari hadapanku. Setiap kali aku memanggilnya Ia selalu menulikan pendengarannya. Dan bahkan sudah sejak tiga hari yang lalu Victoria tidak menampakkan batang hidungnya di universitas.
Aku hanya ingat kalau aku mencoba tidur saat perjalanan pulang di mobil Victoria karena tiba-tiba aku merasa pusing lalu saat sadar tiba-tiba aku menemukan diriku berada di atas tidur dengan Kyuhyun yang tertidur dalam posisi duduk di sampingku.
Ah, tunggu... apa semua ini ada hubungannya dengan Kyuhyun?
SRAK!
“Eh? Sungmin!? Kau mau ke mana!?” Eunhyuk yang tengah mengerjakan tugas bersamaku berseru memanggilku yang tiba-tiba saja berdiri dan berlari.
“Nanti aku jelaskan. Ini keadaan darurat!” ucapku sembari melambaikan tanganku padanya. Dengan segera aku mengambil Hand Phoneku dan mendial nomor Hand Phone Kyuhyun.
Piiip... piiip...
“Kyu... cepat... cepat angkaaat!” aku memberhentikan taksi yang kebetulan lewat di depanku.
Klek
Yeo—
“Kyu! Aku tunggu kau di taman sekarang!” potongku sembari masuk ke dalam taksi itu.
Eh? Me—
“Nanti saja aku jelaskan. Aku tunggu kau di sana!”
Pip!
Aku segera memutuskan pembicaraan kami. Tidak ada waktu untuk membiarkannya berdiam diri di tempatnya sekarang. Secepatnya aku dan Kyuhyun harus bicara!
. . .
“Min-ie, ada apa?”
Aku menatap dingin kedatangan Kyuhyun. Ia mengatur nafasnya di sampingku.
“Apa yang kau lakukan saat aku pingsan beberapa hari lalu?”
Ia menyerit mendengar ucapanku. “Apa ma—“
“Sudah jelaskan saja padaku!” ucapku marah, perasaan bersalah terhadap Victoria mulai mencekik leherku.
Kyuhyun terdiam sejenak lalu mengepalkan tangannya kuat. “Sepertinya aku terlalu mengkhawatirkanmu.”
“Jadi kamu secara tidak langsung mendominankan aku daripada Vict-ie!?” tanyaku tak percaya dan jawaban yang aku dapatkan dari Kyuhyun hanya anggukan lemah.
“Haish! Bagaimana bisa ini terjadi kau sungguh... Haish!!” Aku mengacak rambutku frustrasi, sekarang sudah jelas alasan kenapa Victoria menjauhiku.
Aku menatap Kyuhyun kesal, demi seluruh makhluk di bumi ini aku benar-benar benci menatap sosok di hadapanku ini, namun di sisi lain aku benar-benar tidak bisa melepaskan sosok ini. AKH! Aku benar-benar bisa gila karena hal ini!!
“Tapi bagaimana bisa aku tidak khawatir saat melihat kau dalam keadaan lemah seperti itu!” ucap Kyuhyun mempertegas ucapannya.
Sungmin mendecih meremehkan, “Jangan bercanda. Memangnya alasan apa yang membuatmu khawatir padaku.”
“Karena aku mencintaimu, tentu saja aku khawatir!”
Sungmin tertawa keras meremehkan ucapan Kyuhyun, “Cinta? Kau bilang cinta!? Kalau kau cinta aku kenapa sejak awal kau malah menjadikanku kekasih gelapmu dan tak pernah jujur padaku!?”
Kyuhyun membelak tak percaya, kata-kata dari Sungmin tepat mengenai hatinya. Kyuhyun ingin membantah namun mulutnya tak bisa mengucapkan apapun.
“JAWAB AKU!!” Sungmin berteriak geram, dengan sekuat tenaga Ia menggigit bibir bawahnya kuat—mencoba menahan air mata yang menggenang di matanya.
Kyuhyun tak menjawab, Ia hanya menunduk tanpa bisa berkata apa-apa. Sungmin semakin menggeram kesal akan sikap Kyuhyun yang tak pasti itu.
“AAAKH! SUDAHLAH!” Sungmin berteriak kesal, Ia membalik tubuhnya membelakangi Kyuhyun. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Sungmin berjalan meninggalkan Kyuhyun yang terdiam memandangi Sungmin dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
.
.
.
Sungmin mengatur nafasnya yang terengah sembari menekan bel rumah Victoria. Berkali-kali Ia menekan bel rumah itu namun tak ada satu orang ‘pun yang membuka pintu di hadapannya. Setelah 10 menit Ia menekan bel rumah itu akhirnya pintu rumah itu terbuka dan betapa kagetnya Ia melihat salah satu Maid yang sangat dikenalnya tengah menangis menatapnya.
Maid itu tidak sanggup berkata apapun, Ia hanya terus menangis dan menunjuk kamar Victoria. Perasaan tak enak mulai menyerang Sungmin. Dengan cepat Ia melangkahkan kakinya menuju kamar Victoria.
Sungmin membuka kamar Victoria perlahan dan betapa kagetnya Ia ketika melihat keadaan di dalam kamar itu. Keadaan kamar itu benar-benar sama persis seperti keadaan kamar Victoria saat Ia pertama kali bertemu dengan Victoria.
Ruangan itu sangatlah gelap dengan sedikit cahaya yang masuk melalui tirai jendela yang robek di beberapa bagian, barang-barang yang berserakan di lantai kamar, pecahan beling juga terlihat di antara barang-barang di lantai, bantal dan boneka yang robek dengan isi yang keluar.
Sungmin menutup mulutnya terkejut, rasa sesak dan sedih teramat sangat menusuk dirinya ketika melihat sosok Victoria yang tengah terduduk sembari memeluk sebuah boneka dengan tatapan kosong.
“Vict...” lirih Sungmin pelan sembari berjalan mendekati Victoria. Sungmin langsung memeluk sosok Victoria sedih.
“Kenapa kau kembali menjadi seperti ini Vict?” Victoria tak menjawab, Ia hanya menatap kosong ke arah Sungmin. Sungmin semakin memeluk erat sosok di dekapannya. Air mata sedih mulai membasahi wajahnya.
“S...Sungmin...”
Sungmin tersentak saat mendengar suara lemah dari dekapannya, Ia melonggarkan pelukannya dan menatap Victoria.
“Ya? A-ada apa Vict?”
Victoria memeras baju Sungmin sembari menunduk, perlahan terdengar isakan dari Victoria.
“Vi-Vict, ada apa?” tanya Sungmin khawatir sembari memegang pundak Victoria.
Victoria mendongkak lalu memeras tangan Sungmin. Sungmin sedikit merintih ketika kuku Victoria menekan permukaan kulit tangannya dengan kuat.
“Min... kumohon... jangan ambil Kyuhyun dariku... kumohon...”
.
Mianhae... TT.TT *peluk Eeteuk
Mianhae saya membawa Fic dengan Pair yang—eum—gak jelas kaya ini TTxTT
Mianhae saya gak bisa menjelaskan perasaan Sungmin, Kyuhyun, ataupun Victoria dengan baik, karena jujur—bagi saya—perasaan mereka bertiga di Fic ini terlalu sulit untuk di jelaskan dalam kata-kata. ><
Mianhae saya menaruh TBC di atas sana. Sebenarnya saya ingin membuat FF ini menjadi One-Shot tapi saya rasa FF ini terlalu panjang. Mianhae~ ><
Untuk Chapter 2, Saya gak jamin akan saya publish di sini tapi semua itu tergantung Review sih sebenarnya, kalau banyak Review saya publish di sini kalau tidak, ya... saya tidak menjamin hal itu... #slaped
Tapi saya bisa meyakinkan kalian kalau saya PASTI mempublish chapter 2 di blog saya – Nekotears (dot) blogspot (dot) com

Last, RnR please~

1 comment:

  1. wahh nyesek bacanyaa ;'( kyu egois nih mau punya 2 pacarr ;'( aaaaaaaa ayoo next chappp yahh

    ReplyDelete