August 2, 2013

[FF] Acute [Chapter 2 of 2] [T+] [KyuMin]


WARNING!!
Before Read please Read it

Cerita ini mengandung Unsur Boys Love
KyuMin as Main Character
Dont Like Character? Please Go Back.
Chapter TWO of ACUTE
"Kyuhyun-ie, perkenalkan ini teman terbaikku Lee Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun."/When Love ruin everything/Summary Jelek/KyuMin/BL/Pointless/Mian jika Fic ini termasuk Junk Fic atau Spam/ RnR please...
BLUE DAFFODIL
Han Rae
Mianhae...
Warning :: Typo (s), VictKyuMin as Main Character, KyuMin as Main Couple, Shonen Ai, Pointless.
Rate :: T+ (plus)
Victoria Song , Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin milik GOD, Their Parents, SM Ent and Their self.
Dont Like Dont Read
Please press back button...
Flame Allowed* but with solution too...
Jika kalian merasa ini adalah JUNK fic / Tidak pantas berada di Sub Screenplay, dengan lapang dada saya akan menghapusnya...
Review Please...
.
Now Playing;
ACUTE – Kaito Miku Luka Version || Be My Girl (Remix ver) – JYJ || This Love – Shinhwa
.
A-CUTE
Chapter 2
When Love ruin everything.
.
.
.
Flashback Chapter 1
“Vi-Vict, ada apa?” tanya Sungmin khawatir sembari memegang pundak Victoria.
Victoria mendongkak lalu memeras tangan Sungmin. Sungmin sedikit merintih ketika kuku Victoria menekan permukaan kulit tangannya dengan kuat.
“Min... kumohon... jangan ambil Kyuhyun dariku... kumohon...”
...
Ingin rasanya kau memeluknya, merengkuh tubuhnya yang biasa melindungimu dari dinginnya dunia. Ingin rasanya kau melihat matanya, melihat senyumannya, melihat dirinya seutuhnya. Ingin rasanya kau mendengar suaranya, mendengar tawanya yang selalu mewarnai harimu. Ingin rasanya kau memiliki dirinya seutuhnya. Seutuhnya hanya untukmu.
Namun, kau tak bisa.
Egois.
Kau ingin sekali egois terhadap keadaan ini. Kau ingin menariknya pergi. Kau ingin mencapnya sebagai milikmu. Kau ingin mengikatnya hanya untukmu.
Tapi, sekali lagi kau tak bisa.
Kau tak mungkin mengucapkan kata lain selain ‘Baiklah’ dan pergi dari kehidupan mereka. Walaupun sangatlah sakit hatimu ketika kau harus berbuat seperti itu, kau tak bisa menolaknya. Kau tak bisa menolak permintaan sahabat terbaikmu yang memohon dan mengemis padamu. Dan senyum miris di wajahmu semakin tercetak jelas ketika kau sadar kalau kau hanyalah benalu dalam hubungan ini.
...
“Kau ini sampai kapan mau terus seperti ini?”
“Apa maksudmu, Hyuk?”
Lee Hyukjae—Eunhyuk mendesis pelan. Ia menatap namja di hadapannya—Lee Sungmin kesal. “Seperti dirimu sekarang. Walau sekilas kau terlihat seperti Sungmin yang dulu, aku tahu pasti perbedaanmu, Babo.”
Sungmin menyerit bingung menatap sahabat kecilnya yang tengah menatapnya kesal. Eunhyuk menggeram kesal sembari mengacak rambutnya.
“Menangis tiap malam. Mengigaukan namanya. Menatap foto kalian berdua dengan pandangan terpaksa. Apa itu tidak membuktikan perubahanmu, Min?”
Sungmin tersenyum miris, “Jadi kau tau semua itu ya...”
Eunhyuk mengangguk pelan, “Jadi sampai kapan kau mau menjadi seperti ini?” tanyanya pelan.
Sungmin terdiam sejenak. Ia menaruh cangkir kopi yang tadi Ia pegang ke atas meja. “Mungkin selamanya.”
BRAK!
“JANGAN BERCANDA!” Eunhyuk memukul meja di hadapannya geram, matanya menatap nyalang Sungmin. Sungmin tersenyum miris menatap kemarahan sahabatnya.
“Aku tak bercanda, Hyuk. Lagipula sudah sewajarnya aku meninggalkan seseorang yang telah menduakanku.”
Eunhyuk menghela nafas berat, “Memang wajar, namun itu semua menjadi tak wajar jika kau tak bisa melepas orang itu!”
“Aku masih mencoba melupakannya, Hyuk.”
“Kau masih berkata seperti itu walaupun kau sudah menjauhi orang itu selama 1 tahun,” ucap Eunhyuk lemas. Ia menyerah menghadapi sikap keras kepala orang di hadapannya itu. Sungmin hanya tertawa miris mendengar ucapan Eunhyuk.
“Selama itu yang terbaik bagimu aku tak bisa bertindak apa-apa.” Sungmin tertawa kaku mendengar ucapan Eunhyuk padanya.
Eunhyuk beranjak dari tempat duduknya menuju pintu apartemen Sungmin. Sungmin mengikuti langkah Eunhyuk. Eunhyuk menatap Sungmin lama sebelum Ia berpamitan dengan Sungmin.
Sungmin menutup pintu apartemennya dengan alis yang menyerit bingung. Ia tak mengerti kenapa Eunhyuk menatapnya seperti tadi. Namun di tengah kebingungannya tiba-tiba pintu apartemennya terbuka pelan.
Sungmin menatap pintu apartemennya bingung, ‘Sepertinya tadi aku sudah menutupnya dengan rapat,’ batin Sungmin bingung. Sungmin menggeleng tak mengerti sembari kembali menutup pintu apartemennya.
“Sungmin-ie...”
Tangan Sungmin tergantung di udara ketika merasakan sebuah suara yang amat Ia kenali terdengar pelan seolah terbawa oleh angin yang tiba-tiba terhembus.
Sungmin dengan perlahan membuka pintu apartemennya kembali. Matanya membulat tak percaya ketika melihat sesosok yeoja yang tengah tersenyum lirih menatapnya. Sungmin perlahan mendekati yeoja itu.
“Vict? Itu benar-benar kau Vict?” lirih Sungmin tak percaya. Yeoja itu—Victoria tak menjawab Ia hanya tersenyum kecil.
“Sungmin-ie, bisa ikut aku sekarang?”
. . .
Sungmin terdiam menatap bangunan megah di hadapannya. Bangunan yang dimiliki oleh sosok yang tengah Ia coba lupakan. Ya, bangunan megah—rumah di hadapannya adalah milik Kyuhyun.
Sungmin menelan ludahnya takut, Ia menatap yeoja di sampingnya tak mengerti.
“Vict-ie, kenapa kau membawaku ke sini?”
Victoria menoleh ke arah Sungmin lalu tersenyum miris. Ia kembali menatap bangunan megah itu lalu tertawa kecil.
“Ceritanya sangat panjang. Panjang sekali. Nanti aku akan ceritakan padamu. Sekarang lebih baik kamu masuk dan temui Kyuhyun.”
Sungmin menatap Victoria tak mengerti sembari menekan bel pintu di hadapannya. Sungmin yakin kalau yeoja di sampingnya adalah Victoria, namun entah mengapa Sungmin tak bisa melihat sosok Victoria yang dulu Ia kenal, sosok Victoria di hadapannya kini terlihat seperti Victoria yang terlahir kembali.
“Kau ikut denganku ‘kan, Vict?” tanya Sungmin sembari membuka pintu rumah itu. Victoria mengangguk pelan.
Kriet...
Sesosok Ahjumma muncul dari balik pintu. Ahjumma itu menatap Sungmin lama lalu tersenyum kecil.
Annyeonghaseyo, Sungmin-sshi.”
Annyeonghaseyo.”
Maid itu membukakan pintu untuk Sungmin masuk. Saat Sungmin memasuki rumah itu Sungmin membatu sejenak. Perasaan tak enak tiba-tiba menyerang dirinya. Rumah itu masih sama seperti saat terakhir Ia mengunjunginya, namun entah mengapa suasana di rumah itu sangatlah menyedihkan.
“Sungmin-ie, kenapa diam?”
Sungmin tersentak kaget dan menatap sosok Victoria yang tengah menaiki tangga. Sungmin dengan sedikit terburu-buru mengejar sosok itu. Sungmin terus menatap punggung Victoria di hadapannya, tak ada percakapan antara mereka sampai akhirnya Victoria berhenti tepat di depan sebuah pintu yang amat Ia kenali. Kamar Kyuhyun.
Sungmin kembali terdiam, Ia menatap Victoria dengan pandangan ragu. Victoria hanya tersenyum lalu mengisyaratkan Sungmin untuk masuk ke ruangan di hadapan mereka.
Perlahan Sungmin membuka pintu di hadapannya. Dan betapa kagetnya Ia ketika melihat keadaan di dalam ruangan itu. Sungmin membatu tak percaya, Ia menatap keadaan di dalam kamar itu tak percaya.
Ruangan di hadapannya sangatlah gelap dan tak terurus. Keadaan kamar itu mengingatkannya pada ke adaan kamar Victoria yang dulu. Sungmin menelan ludahnya takut, Ia menggelengkan kepalanya mengusir pikiran buruk di benaknya.
Sungmin memasuki kamar itu cepat dan mencari sosok penghuni kamar untuk membuktikan kalau pikirannya itu salah, namun sayang kenyataan berkata lain ketika Ia menangkap sosok Kyuhyun yang terduduk di lantai dengan pandangan kosong.
Air mata menetes membasahi wajahnya. Ia mendekati sosok itu dan langsung memeluknya, namun tak lama sosok itu mendorongnya dengan kasar.
Sungmin menatap sosok itu tak percaya, air matanya semakin deras mengalir.
Kyuhyun langsung mencengkeram kerah baju Sungmin. Sungmin menatap Kyuhyun sedih. Kyuhyun yang telah 1 tahun tidak dilihatnya, kini sangatlah menyedihkan. Kulitnya semakin pucat, tubuhnya semakin kurus dan terlebih matanya... matanya menyiratkan kesedihan teramat sangat.
Tes...
Setetes air mata terjatuh di pipinya. Tidak, itu bukan air mata Sungmin, itu adalah air mata Kyuhyun. Sosok yang tengah mencengkeram bajunya itu kini tengah menangis dengan wajah kesakitan.
“Kumohon... kembalikan Sungmin padaku...”
Air mata Sungmin tak bisa lagi Ia kontrol. Air matanya semakin deras mengalir. Perasaan bersalah mencekik dirinya. Ia sangat amat menyesal telah membuat namja di hadapannya ini berubah 180 derajat. Perlahan Ia menarik namja di hadapannya ke dalam pelukannya. Kyuhyun tak merespon pelukan Sungmin, Kyuhyun masih menangis sembari mencengkeram baju Sungmin kuat. Sepertinya Kyuhyun belum mengenali Sungmin.
“Kyu... ini aku...” lirih Sungmin sembari memeluk Kyuhyun erat. Tiba-tiba namja di hadapannya melepas pelukan Sungmin lalu menatap Sungmin. Kyuhyun menyentuh pipi Sungmin tak percaya.
“Kumohon katakan padaku kalau ini benar-benar kau, Min...”
Sungmin menutup matanya lalu menggenggam tangan Kyuhyun yang ada di pipinya. “Ini aku, Kyu... ini aku...”
Air mata Kyuhyun semakin menjadi. Ia memeluk Sungmin erat, sangat erat. Ia tak ingin Sungmin pergi lagi dari sisinya.
“Min... ku mohon jangan pergi dariku... jangan tinggalkan aku lagi...”
Sungmin mengangguk pelan sembari membalas pelukan Kyuhyun.
Saranghae, Min... Jeongmal Saranghae...” lirih Kyuhyun pelan di antara isakannya. Air mata Sungmin semakin menjadi ketika Kyuhyun mengucapkan kata cintanya lagi. Bagaimana bisa Kyuhyun masih mencintainya padahal Ia sudah meninggalkan Kyuhyun untuk waktu yang lama.
Namun ketika Sungmin ingin membalas ucapan Kyuhyun, Sungmin tiba-tiba tersentak kaget. Ia baru ingat kalau Ia datang bersama Victoria. Perasaan bersalah kembali menghampiri diri Sungmin. Victoria pasti sangat terpukul ketika mendengar ucapan Kyuhyun padanya.
Sungmin perlahan mendorong Kyuhyun dari atasnya lalu menatap ke arah pintu masuk. Sungmin menyerit bingung ketika Ia tidak mendapati sosok Victoria di sana.
Jangan-jangan Victoria sangat terpukul karena ucapan Kyuhyun lalu pergi? Ah tidak! Sungmin benar-benar panik saat ini. Dengan terburu-buru Sungmin berlari keluar sembari menyerukan nama Victoria.
“Sungmin-sshi? Ada apa?” tanya Ahjumma yang tadi membukakan pintu pada Sungmin. Sungmin menatap Ahjumma itu panik.
Ahjumma, kau lihat Victoria tidak?”
“Victoria?”
Ne! Yeoja yang tadi datang bersamaku. Apa Ahjumma lihat dia?”
Ahjumma itu terdiam sembari menatap bingung Sungmin, “Yeoja? Bukankah tadi Sungmin-sshi datang sendiri ke sini?”
Sungmin tersentak tak percaya, Ia menggeleng cepat, “Aniyo, tadi aku datang bersama dia.”
“Saat saya membukakan pintu untuk tuan, saya memang melihat anda bicara sendirian, tapi saya tidak melihat seorang pun bersama tuan.”
Sungmin menyerit bingung mendengar penjelasan Ahjumma di hadapannya. Ia sungguh tidak mengerti, jelas-jelas Ia tadi datang bersama Victoria dan Victoria selalu berada di sampingnya. Tapi kenapa Ahjumma tidak melihat dia?
Waeyo Min?”
Kyuhyun menghampiri Sungmin dengan nafas terengah. Sungmin menatap Kyuhyun panik.
“Kyu... Victoria... tadi aku datang bersamanya... tapi sekarang... dia... Kyu bagaimana ini?” tanya Sungmin panik. Kyuhyun menggenggam tangan tangan Sungmin mencoba membuat namja di hadapannya itu tenang.
“Mungkin dia pulang ke rumahnya,” ujar Kyuhyun sedikit ragu.
Sungmin menggeleng pelan, “Tidak mungkin...”
“Bagaimana kalau kita cek ke sana sekarang?” tawar Kyuhyun. Sungmin menatap Kyuhyun sejenak lalu mengangguk pelan.
“Baiklah...”
. . .
Baik Sungmin maupun Kyuhyun kini menahan nafas tak percaya mendengar penjelasan salah satu Maid di rumah Victoria.
Maid itu menghampiri Sungmin dan Kyuhyun ketika dua namja itu nyaris frustrasi menyerukan nama Victoria di depan rumah Victoria, namun tak ada jawaban dari Victoria sama sekalipun.
Maid itu menatap Sungmin sedih. Awalnya dua namja itu tak mengerti kenapa Maid yang sangat mereka kenal itu menangis di hadapan mereka dan mengajak mereka ke pemakaman, namun ketika Maid itu memulai ceritanya semua menjadi tidak masuk akal untuk Sungmin.
“Nona Victoria telah meninggal 2 bulan yang lalu....”
Kyuhyun menatap Sungmin khawatir. Ia memang sangatlah syok mendengar berita ini, namun Sungmin yang merangkap sahabat terbaiknya Victoria pastilah merasakan syok berkali-kali lipat daripada yang Kyuhyun rasakan.
“T-tidak mungkin... jelas-jelas aku tadi bertemu dan berbicara padanya. Kumohon katakan padaku kalau ini cuma lelucon...” lirih Sungmin sembari menatap Maid itu memohon, Maid itu menatap Sungmin sedih lalu menggeleng pelan, “Maafkan saya, Sungmin-sshi.”
Sungmin seolah tersambar petir. Perasaannya sangatlah hancur saat itu. Tapi Sungmin yakin—sangat amat yakin kalau yeoja yang mengajaknya ke rumah Kyuhyun tadi adalah Victoria.
Tapi tunggu...
Sedari tadi Ia memang melihat dan bicara dengan sosok Victoria. Namun Sungmin akui Ia tak bisa merasakan hawa keberadaan Victoria semenjak Ia bertemu dengan Victoria tadi pagi. Dan lagi Sungmin merasa kalau Victoria selalu menjauh darinya saat mereka akan berkontak fisik.
Tapi... itu tidak mungkin ‘kan? Semua yang kini Sungmin pikirkan itu tidak mungkin ‘kan? Semua yang di bicarakan Maid itu hanya omong kosong ‘kan?
Sungmin tiba-tiba tertawa seperti orang gila, Ia menertawakan pikiran konyolnya itu.
“Tidak mungkin seperti itu ‘kan... Victoria tidak mungkin ‘kan...”
“Min...” Kyuhyun menatap Sungmin khawatir. Ia sangat mengasihani Sungmin yang sangat amat terpukul di sampingnya. Sungmin menatap Kyuhyun cepat, dapat Kyuhyun rasakan perasaan yang sangat terpukul dari bola mata Sungmin yang menggelap.
“Kyuhyun! Katakan padaku kalau ini semua hanyalah lelucon! Victoria pasti hanya bermain dengan kita ‘kan? Victoria pasti sedang tertawa melihat reaksi kita ‘kan?”
“Min...”
Sungmin menatap ke sekelilingnya, “Vict! keluarlah! Ini tidak lucu! Vict—“
“Sungmin!!”
Kyuhyun memaksa Sungmin menatapnya. Sungmin menatap Kyuhyun heran.
“Kumohon hentikan...” lirih Kyuhyun pelan. Ia menunduk tak kuat menatap mata Sungmin yang menggelap.
“Hentikan apa? Aku ingin bertemu dengan Victoria Kyu! Dia pasti—,”
“VICTORIA TELAH MENINGGAL MIN!” teriak Kyuhyun sembari menunjuk batu nisan di hadapan mereka. Sungmin tersentak kaget, bola matanya melebar tak percaya.
Sungmin menatap batu nisan itu sejenak. Ia tidaklah buta untuk dapat melihat ukiran nama Victoria di batu itu, namun sungguh Ia benar-benar tak ingin menerima kenyataan ini.
“Victoria... tidak mungkin meninggal ‘kan, Kyu?” tanya Sungmin frustrasi, Kyuhyun menggeleng pelan lalu memeluk Sungmin erat.
“Dia telah meninggal Min. Kumohon mengertilah.”
Setetes air mata akhirnya mengalir pelan membasahi pipi Sungmin. Sungmin mencengkram baju Kyuhyun kuat saat air mata mengalir semakin deras.
. . .
“Sekitar dua bulan setelah tuan Sungmin datang ke rumah nona Victoria, nona Victoria yang kembali sehat mengunjungi rumah tuan Kyuhyun...” Maid itu menatap Kyuhyun sejenak lalu tersenyum miris. Kyuhyun yang melihat perubahan mimik wajah Maid itu hanya bisa menyerit bingung.
“Namun saat Ia kembali dari rumah Kyuhyun, nona kembali frustrasi. Ia berbicara pada saya kalau tuan Kyuhyun sama sepertinya.”
“Sama seperti Victoria?” Sungmin menatap bingung Maid itu.
Maid itu mengangguk, “Ya. Kyuhyun sama seperti diri nona Victoria yang dulu. Yang mengunci diri sembari mengamuk di dalam kamar.”
Sungmin menatap Kyuhyun tak enak hati. Kyuhyun hanya mampu tersenyum kecil melihat pandangan Sungmin padanya.
“Setelah itu nona Victoria selalu mengunjungi rumah tuan Kyuhyun, namun setiap Ia pulang Ia selalu menangis, bahkan tak jarang beberapa luka terdapat di tubuhnya. Nona Victoria terus saja mencoba menyembuhkan tuan Kyuhyun, tapi menurut cerita nona, tuan Kyuhyun tetap tidak menganggap diri nona ada, tuan Kyuhyun tetap menyerukan nama orang lain setiap kali nona datang ke ruangannya.”
Kyuhyun memeras tangan Sungmin perlahan. Sungmin menatap Kyuhyun dengan ekor matanya lalu mengusap tangan Kyuhyun untuk menenangkan namja itu.
“Sampai akhirnya Ia berkata pada saya kalau Ia menyerah dan Ia ingin membawa orang itu pada tuan Kyuhyun. Dan suatu hari nona Victoria pergi untuk mengunjungi orang itu.”
“Mengunjungi orang itu?”
Maid itu mendongkak menatap Sungmin sedih lalu mengangguk lemah, “Seharusnya saya melarangnya untuk pergi saat itu...”
“Mengapa?”
Maid itu menutup wajahnya, “Karena saat perjalanannya ke rumah orang itu, nona Victoria kecelakaan.”
Baik Kyuhyun ataupun Sungmin menahan nafasnya sekarang. Sungmin menutup mulutnya yang menganga tak percaya, air mata kembali membasahi wajahnya.
“Ini.”
Sungmin menatap sebuah benda yang di sodorkan oleh Maid itu padanya.
“Apa ini?” tanya Sungmin sembari menerima benda yang ternyata sebuah surat.
“Tak lama setelah nona Victoria meninggal, saya menemukan surat ini di kamar nona Victoria dan sepertinya itu untuk tuan.”
Sungmin menatap surat di tangannya dalam diam saat Maid di hadapannya itu berpamitan. Sungmin sangatlah takut jika isi surat di tangannya itu adalah hinaan untuk dirinya dari Victoria.
“Bukalah Min. Aku yakin itu surat yang penting dari Victoria untukmu.”
Sungmin menatap Kyuhyun ragu. Kyuhyun menepuk pundak Sungmin untuk meyakinkan namja itu. Sungmin menggigit bawahnya ragu sebelum Ia membuka surat itu.
Dear Sungmin-ie.
Hey, lama tidak bertemu ne? aku sangat merindukanmu.
Aku menulis surat ini karena aku ragu kau masih sudi bertemu aku atau tidak setelah aku menyuruhmu meninggalkan Kyuhyun. Mian ne, aku terlalu cemburu padamu saat itu.
Sungmin-ie, kau tahu, semenjak kau tinggalkan Kyuhyun, sikap Kyuhyun berubah 180 derajat. Ia menjadi sepertiku. Dan kau tahu penyebabnya? Semua itu karena perbuatan jahatku yang menjauhkanmu darinya. Kau tahu, sangatlah saaaakiiiit saat aku datang Ia selalu memintaku untuk mengembalikanmu padanya. Tapi aku tak mau, sungguh! Aku tak rela Ia kembali padamu.
Namun... aku tak bisa... hati Kyuhyun sepenuhnya telah jatuh dalam genggamanmu. Ia tidak memerlukanku, Ia hanya ingin kau, yang Ia perlukan hanya kau Sungmin-ie. Ah, aku mohon padamu, kembalilah padanya. Melihatnya seperti itu lebih sakit daripada melihatnya bersamamu.
Aku akan coba untuk melepasnya untukmu. Jika saat kau menerima surat ini perasaanmu padanya telah hilang, aku mohon buatlah perasaan itu kembali pada dirimu dan sayangilah Ia seperti aku menyayanginya. Aku juga ingin Kyuhyun mencintaimu dengan tulus dan tidak memainkanmu seperti kita dulu. Jika dia melakukan itu lagi, aku pastikan aku akan mencincangnya.
Dan yang terakhir aku ingin minta maaf. Aku bukanlah sahabat yang baik bagimu. Mana ada sahabat yang jahat sepertiku. Kau pasti menyesal kan punya sahabat sepertiku? Hahah, aku sadar itu. Aku sudah pasrah jika kau membenciku. Tapi aku hanya ingin kau tau kalau aku selalu menjadikanmu sahabat terbaikku. Selamanya, kau sahabat terbaikku.
Terima kasih untuk perhatianmu selama ini, Sungmin-ie. Aku menyayangimu. Aku sangaaat menyayangimu.
Ps. Aku mohon jagalah Kyuhyun untukku. Cintailah Kyuhyun setulusnya. Jangan sakiti dia.
From Victoria.
Sungmin tak kuasa menahan air matanya, Ia memeluk surat itu sembari menggeleng lemah.
“A-aku tak membencimu, babo... kau juga sahabat terbaikku... Vict... aku menyayangimu... sangat menyayangimu...” lirih Sungmin di tengah isak tangisnya. Kyuhyun tersenyum miris Ia perlahan membawa Sungmin ke dalam pelukannya.
Kyuhyun tersenyum kecut, Ia sadar kalau semua ini karena kesalahannya yang telah mempermainkan hidup Victoria dan Sungmin. Tapi, Kyuhyun tak bisa berbuat apa-apa. Kyuhyun sadar kalau Victoria sangat amat mencintainya namun Kyuhyun tak bisa mengelak kalau Ia sangat mencintai sosok yang kini menangis meraung dalam pelukannya.
Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada tubuh bergetar Sungmin. Ia mengecup pucuk kepala Sungmin lama.
“Aku mohon maafkan aku Min. Aku tak akan pernah mengulangi kesalahan ini lagi. Aku mohon maafkan aku.”
.This.Is.Our.Ending.
Lee Sungmin tersenyum kecil saat menaruh buket bunga di depan batu nisan itu. Ia menyatukan kedua tangannya lalu memejamkan mata untuk berdoa. Semilir angin menyapanya lembut saat Ia kembali membuka mata.
“Vict...” mulutnya terbuka melirihkan nama seseorang yang tertidur selamanya di balik batu nisan itu. Ia menunduk sejenak lalu kembali tersenyum.
“Sekarang sudah genap 3 tahun semenjak kau meninggalkanku. Kau tahu, aku sangaaat kehilangan kamu.” Ia mendongkak menatap langit.
“Kau tahu, dia yang kita cintai itu sama sekali tidak berubah dari yang dulu kita ketahui bersama. Tetap mencintai game daripada siapa pun, tetap menyebalkan, tetap menjengkelkan! Dia benar-benar tidak berubah!” Sungmin bercerita menggebu-gebu di hadapan batu nisan yang bisu itu. Tak lama tatapan ceria matanya melembut.
“Kau tahu Vict, aku sangat mencintainya sekarang, jadi kau tak perlu khawatir, aku pasti akan menjaganya,” Sungmin menarik nafas dalam, “Aku merindukanmu Vict-ie,” lirihnya sembari tersenyum miris. Ia sejenak masih memasang wajah itu namun akhirnya Ia mendongkak untuk mencegah agar air matanya tidak jatuh.
“Dasar cengeng.”
Sungmin mendelik kesal saat tiba-tiba suara berat terdengar di belakangnya.
“Siapa yang kau sebut cengeng, ‘eoh?” kesal Sungmin sembari meninju lengan namja itu. Namja yang mereka cintai—Cho Kyuhyun itu terkekeh pelan lalu mengacak surai kecokelatan milik Sungmin. Sungmin menepis tangan itu kesal.
Manik hitam Kyuhyun menatap Sungmin lembut, perlahan tangannya merangkul pinggang Sungmin. Sungmin tidak menolak kali ini, Ia hanya bisa tersenyum kecil dan mengikuti Kyuhyun memandang batu nisan di hadapan mereka.
“Hey, Vict lama tidak bertemu. Maafkan kami yang baru bisa mengunjungimu sekarang,” Kyuhyun membuka pembicaraan itu. Ia menatap Sungmin sejenak lalu tersenyum kecil.
“Aku sangat minta maaf karena telah melukaimu. Kumohon maafkan aku.” Kyuhyun menunduk dalam.
“Dan aku sangat berterima kasih padamu yang telah membiarkanku memiliki sahabat terbaikmu yang sangat manja ini.” Sungmin kembali meninju lengan Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa tertawa ketika melihat wajah merengut Sungmin.
Kyuhyun menatap sendu batu nisan itu, “Ah, mungkin sedikit terlambat mengatakan ini padamu, hm... Vict aku ingin kau memegang janjiku ini. Jika aku melanggar ini aku rela jika kau menghantuiku tiap har—“
“YAK! JANGAN BERCANDA CHO KYUHYUN!” Sungmin memekik kesal di samping Kyuhyun, Kyuhyun kembali tertawa.
“Galak sekali sih Cho Sungmin satu ini,” Kyuhyun mencubit pipi Sungmin gemas, Sungmin menggembungkan pipinya kesal. Kyuhyun kembali mengacak surai Sungmin lalu kembali menatap batu nisan itu.
“Vict, aku berjanji padamu. Aku tidak akan pernah menyakiti Sungmin. Aku tidak akan pernah menduakan Sungmin. Aku akan selalu mencoba membahagiakannya sebisaku. Dan satu lagi...” Kyuhyun menatap Sungmin lembut sembari menggenggam tangan Sungmin erat. Sungmin tersenyum lembut merespon pandangan Kyuhyun padanya.
“Kami tak akan pernah melupakanmu,” ucap Kyuhyun yakin, Sungmin mengangguk semangat di samping Kyuhyun, “Tidak akan pernah melupakanmu,” ulang Sungmin ceria.
Mereka berdua tersenyum lembut sebelum akhirnya berbalik pergi. Tanpa mereka sadari tepat di saat mereka berbalik, bersamaan dengan bertiupnya angin yang lembut, sesosok yeoja terlihat di samping batu nisan itu. Yeoja itu tersenyum lembut menatap kedua orang namja yang tengah berjalan menjauhi tempatnya berdiri.
“Berbahagialah. Aku menyayangi kalian.”
.
.
.
END
.
.
.
Mianhaeee!!! *berlindung di balik meja*
Saya ga tau kenapa endingnya bisa se absurd ini -_-“
Entah kenapa saya merasa sedang menulis script sinetron saat bagian tengah sampai akhir... haha *tawa hambar*
Mianhae, saya stuck di ending ceritanya. Ide saya tiba-tiba hilang begitu saja orz...
Mianhae kalau chapter dua ini gak sesuai keinginan kalian. Mianhae.
Last, please coment or RnR please~ ><

1 comment: