
KyuMin as Main Character
Dont Like Character? Please Go Back."Kyuhyun-ie, perkenalkan ini teman terbaikku Lee Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun."/When Love ruin everything/Summary Jelek/KyuMin/BL/Pointless/Mian jika Fic ini termasuk Junk Fic atau Spam/ RnR please...

BLUE
DAFFODIL
Han
Rae
Mianhae...
Warning :: Typo (s), VictKyuMin as Main Character,
KyuMin as Main Couple, Shonen Ai, Pointless.
Rate :: T+ (plus)
Victoria
Song , Cho Kyuhyun dan Lee
Sungmin milik GOD, Their Parents, SM
Ent and Their self.
Dont
Like Dont Read
Please
press back button...
Flame
Allowed* but with solution too...
Jika
kalian merasa ini adalah JUNK fic / Tidak pantas berada di Sub Screenplay,
dengan lapang dada saya akan menghapusnya...
Review
Please...
.
Now
Playing;
ACUTE
– Kaito Miku Luka Version || Kiss B – Kim (Hero) Jaejoong || Incredible – Xiah
Junsu
.
.
.
A-CUTE
When Love ruin
everything.
.
.
.
“Kyuhyun-ie,
perkenalkan ini teman terbaikku Lee
Sungmin. Sungmin-ie, perkenalkan ini pacarku Cho Kyuhyun.”
.
.
.
Aku tak mengerti apa yang direncanakan oleh Tuhan
mempertemukan kami bertiga dalam drama menyedihkan seperti ini. Tak pernah,
sama sekali tak pernah aku bayangkan kalau aku akan masuk ke dalam skenario
seperti ini.
Aku, Kamu dan Dia kini terjebak dalam situasi konyol seperti
ini. Kamu seorang yeoja terbaik yang
selalu mendukungku dalam berbagai hal. Dia adalah seorang namja yang baru saja kutemui namun sudah berhasil menjerat hati,
jiwa dan cintaku. Sedangkan aku hanyalah seseorang iblis di antara kalian
berdua.
.
.
.
“Kyuhyun-ie, kau
tahu. Aku punya seorang teman. Dia baaaiiiiiikkk sekali padaku. Ah~ kapan-kapan
akan aku perkenalkan padamu!”
.
.
.
Tak pernah terpikirkan olehku bahwa teman terbaikmu yang
selalu kau ceritakan padaku adalah dia. Dia adalah temanmu dari kecil yang
bahkan mendukung hubungan kita berdua. Dia yang kini pasti merasa sangat
bersalah akan perasaanku padannya dan perasaannya padaku di belakang hubungan
kita.
.Alternative.Ending.About.Us.
Kyuhyun membeku menatap dua orang di hadapannya.
Kekasihnya—Victoria, tersenyum lebar di samping ‘kekasih gelapnya’—Lee Sungmin
yang tengah menunduk menatap ke arah lain.
“D-dia temanmu, Vict?” tanya Kyuhyun tak percaya. Victoria
mengangguk sembari mengulum senyum kecil.
“Ne! Dia teman
terbaikku yang sering aku ceritakan padamu, Kyuhyun-ie,” jawab Victoria semangat, yang sontak membuat Kyuhyun
berkeringat dingin.
Victoria yang menyalah artikan ke-canggungan di antara
mereka, mendorong Sungmin ke hadapan Kyuhyun.
“Kalian berdua lebih baik kenalan terlebih dahulu ne! Jangan sungkan! Aku siapkan camilan
dulu!” ujar Victoria sembari berlari ke dapur.
Kyuhyun menatap Sungmin yang masih menunduk. Keheningan
menyelimuti mereka berdua. Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Sampai
akhirnya Victoria kembali ke antara mereka.
“Kalian sudah kenalan?” tanya yeoja itu sembari menaruh camilan yang dibawanya ke atas meja.
“Ah... Ng... itu Ka—“
“Tentu saja Vict-ie!
Dia sangat baik ne~” Kyuhyun menatap
tak percaya namja di sampingnya.
Sungmin yang sedari tadi menunduk di sampingnya kini tersenyum lebar dan
membanggakan Kyuhyun di depan Victoria.
Pertemuan itu berjalan dengan sempurna dengan Sungmin yang
seolah tanpa beban membanggakan Kyuhyun, Kyuhyun yang hanya tertawa kaku ketika
di banggakan dan Victoria yang sangat senang mendengar ucapan sahabatnya itu.
Namun, satu hal yang Kyuhyun tahu pasti, sedari tadi Sungmin
hanya berbohong. Senyuman itu, wajah gembira itu, mata itu, ucapan itu,
hanyalah sebuah kebohongan dari Sungmin.
“Aku senang Sungmin-ie
senang akan hubungan kita, Kyuhyun-ie,”
ujar Victoria sembari memeluk tangan kanan Kyuhyun. Kyuhyun tak menatap
Victoria, Ia menatap pintu keluar dengan pandangan yang sulit di artikan.
“Ne,” lirihnya
pelan.
.
.
.
“Untuk apa kau datang ke sini lagi?”
Kyuhyun menunduk di depan pintu masuk. Sungmin yang selalu
menyambutnya ceria kini menyambutnya dengan dingin, tanpa senyuman dengan mata
merah.
“Maaf, Min, aku sama sekali tidak tahu akan seperti ini
jadinya,” ujar Kyuhyun pelan, Sungmin mendecak pelan di hadapan Kyuhyun.
“Tak ada gunanya kau minta maaf padaku. Sudahlah, akhiri
saja semua hubungan kita!” geram Sungmin sembari menuntup pintu apartemennya.
“Min!” Kyuhyun menahan pintu di hadapannya sebelum
benar-benar tertutup. Sungmin tidak menatap Kyuhyun, Ia menunduk sembari mencoba
menutup pintu apartemennya.
“Apa maksudmu berkata seperti itu? Kita bisa ‘kan bicara
baik-baik tentang ini,” ujar Kyuhyun sembari mencoba sekuat tenaga membuka
pintu itu.
“JANGAN BERCANDA!” teriak Sungmin geram yang sontak membuat
Kyuhyun tersentak kaget.
“Bicara baik-baik ‘huh? Kau pikir aku bodoh?! Setelah
kemarin akhirnya aku tahu dari mulut sahabatku sendiri bahwa aku ternyata
kekasih gelapmu, lalu kenyataan bahwa aku telah menikam sahabatku dari belakang.
Kau pikir aku tak punya otak sehingga mau menerimamu lagi ‘HAH?!”
Kyuhyun membelalak tak percaya saat melihat air mata
mengalir pelan dari mata Sungmin, dengan sekuat tenaga Ia mendorong pintu
apartemen Sungmin yang sontak membuat Sungmin terhempas ke belakang.
Kyuhyun menatap Sungmin yang menatapnya tak percaya, tanpa
meminta ijin pemilik apartemen, Kyuhyun langsung menutup pintu apartemen dan
menguncinya.
“Apa yang kau la—umph!” Sungmin membelalak tak percaya, Kyuhyun
tiba-tiba saja mendorongnya ke lantai, menindihnya dan kini menciumnya dengan
kasar.
“Ap... ah... lepas...,” desah Sungmin sembari meronta di
bawah Kyuhyun namun Kyuhyun tidak berhenti, Ia malah semakin berani untuk
menjelajahi tubuh Sungmin yang biasa Ia nikmati. Tapi kali ini berbeda, Sungmin
sama sekali tidak menikmati sentuhan Kyuhyun.
BUGH!
Dengan sekuat tenaga, Sungmin meninju wajah Kyuhyun yang
sontak membuat Kyuhyun terlempar ke belakang sembari merintih dan memegang
sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Sungmin memegang dadanya sembari mencoba menormalkan
nafasnya. “Apa maksudmu melakukan hal itu!?” desis Sungmin geram, Kyuhyun
menatap Sungmin sedih.
“Aku mencintaimu Min, sungguh,” Kyuhyun berucap pelan
sembari sesekali merintih karena bibirnya yang terluka.
“Tak bisa Kyu. Ini cinta terlarang. Lebih baik kau bersama
Vict-ie dan tinggalkan aku!”
“AKU LEBIH MEMILIH KAU DARIPADA VICT!” teriak Kyuhyun kesal,
Ia tak memperdulikan rasa sakit di bibirnya. Membuat Sungmin kembali padanya
adalah hal terpenting baginya saat ini.
“Kau tahu ‘kan bagaimana Vict bergantung padamu? Aku tak mau
Vict rusak kembali, Kyu. Kumohon mengertilah,” lirih Sungmin sembari
menggenggam tangan Kyuhyun. Kyuhyun menatap Sungmin sejenak lalu menarik namja itu ke dalam pelukannya.
“Tapi Min, aku tak bisa meninggalkanmu. Sungguh. Aku
benar-benar mencintaimu.”
.
.
.
Gadis itu tertidur dengan nyenyaknya lain dengan seorang namja di sampingnya. Setelah melakukan ‘hal
melelahkan’ itu biasanya mereka berdua tertidur dengan saling berpelukan, namun
pengecualian untuk kali ini—atau bahkan untuk seterusnya.
Kyuhyun—namja itu,
perlahan menggapai Hand Phonenya. Ia
membuka salah satu galeri di Hand Phonenya
dan membuka sebuah foto yang menampilkan sosok sahabat terbaik sang yeoja—Victoria yang bernama Lee Sungmin
yang tengah tersenyum lebar.
Kyuhyun menatap sedih foto itu sembari tersenyum perih.
“Kenapa ini harus terjadi pada kita, Min?” lirihnya pelan
tanpa tahu kalau yeoja di sampingnya tengah
mengamatinya dalam diam.
.
.
.
“Kau tahu Sungmin-ie,
akhir-akhir ini Kyuhyun bertindak aneh.”
Lee Sungmin sedikit tersentak kaget mendengar ucapan
Victoria. Sungmin menatap Victoria di hadapannya gugup.
“Aneh seperti apa Vict-ie?”
Victoria menghela nafas berat sembari memainkan sedotan di
gelasnya. “Contohnya seperti kemarin, dia tidak bersemangat melakukan ‘itu’
padaku, jangankan itu, saat Ia menciumku saja Ia tak seganas dulu.”
Wajah Sungmin sontak menggelap, rasa sakit teramat sangat
menyerang dadanya. Tidak, ini bukan pertama kalinya Sungmin tahu kalau sahabat
baiknya melakukan itu dengan pacarnya, namun kali ini tidak seperti
kemarin-kemarin, kenyataan kalau pacarnya Victoria juga merupakan seseorang
yang sangat Ia cintai membuat rasa sakit itu benar-benar menamparnya kali ini.
“Oh... itu...” Sungmin tak bisa melanjutkan perkataannya, rasa
sesak itu benar-benar menyiksanya kali ini.
Victoria yang menyadari keanehan Sungmin menatap Sungmin khawatir.
“Sungmin-ie? Kamu kenapa?” tanya
Victoria sembari menggenggam tangan Sungmin. Sungmin menatap Victoria sembari
tersenyum terpaksa.
“Hanya sedikit pusing saja, Vict-ie.”
“Kau mau pulang?”
Sungmin menggeleng pelan, “Tidak usah. Tujuan ku ke sini ‘kan
untuk menenangkan pikiranmu.” Victoria menggeleng cepat.
“Tidak, lebih baik sekarang kita pulang. Ayo!” Victoria
segera membayar bill pada pelayan dan menarik Sungmin kembali ke mobilnya
setelah itu Victoria langsung melajukan mobilnya ke apartemen Sungmin.
Sungmin terdiam menatap Victoria. Sahabatnya ini benar-benar
menyayanginya, padahal tanpa sahabatnya itu ketahui, Sungmin telah menusuknya
dari belakang.
Sungmin menunduk lalu menggigit bibir bawahnya, Ia memeras
kemejanya.
“Maafkan aku Vict-ie.”
.
.
.
“Kyuhyun-ie?” Aku
berucap pelan mengucapkan nama seseorang namja
yang kini berada di depan rumah Sungmin. Namja
itu—Kyuhyun menatapku kaget, “Vict...”
Kyuhyun terdiam sejenak, di wajahnya tertera jelas
kepanikan—entah karena apa, namun ketika matanya menatap tubuh Sungmin yang
sedang kupapah, kepanikan itu semakin menjadi. Ia berjalan terburu-buru ke
hadapan kami.
“Ada apa dengan Min-ie,
Vict?” tanyanya khawatir sembari mengambil alih tubuh Sungmin dari ku.
“Dia kurang enak badan saja, Kyu,” ujarku pelan sembari
menatap Kyuhyun yang tengah menggendong Sungmin di pundaknya.
‘Min-ie? Sejak kapan
kau memiliki panggilan itu untuk Sungmin-ie, Kyu?’ batinku sembari
menunduk. Tiba-tiba rasa sesak menyerangku.
“Vict! VICT! CEPAT KUNCINYA!” Kyuhyun berteriak dari depan
pintu apartemen Sungmin. Aku tersentak keluar dari lamunanku, dengan segera aku
merogoh kunci di dalam tasku dan membukakan pintu apartemen Sungmin.
Kyuhyun dengan segera melewatiku dan membawa Sungmin ke
dalam kamarnya. Aku terdiam sejenak di depan pintu apartemen Sungmin.
‘Kenapa Kyuhyun tahu
letak kamar Sungmin-ie?’
“VICT, BISAKAH KAU AMBILKAN HANDUK BASAH?” Aku tersentak
mendengar teriakan Kyuhyun, dengan cepat aku menutup pintu dan mengambil handuk
basah beserta baskom berisi air dingin dari dapur dan membawanya ke kamar
Sungmin.
“Ini Kyu.”
Aku memberikan baskom itu pada Kyuhyun. Kyuhyun menerimanya
cepat dan segera menaruh handuk basah—yang sebelumnya Ia tiriskan terlebih
dahulu, ke dahi Sungmin. Kyuhyun dengan lembut merapikan rambut Sungmin.
Deg!
Rasa sesak itu kembali muncul. Aku mengepalkan tanganku.
“Kyu, aku bikin bubur untuk Sungmin dulu, ne?” Kyuhyun
menatapku lalu tersenyum kecil, “Ne,” jawabnya pelan.
Aku keluar dari kamar itu dan segera membuatkan bubur untuk Sungmin.
Namun betapa kagetnya aku, ketika aku kembali ke kamar Sungmin dengan membawa
bubur di tanganku.
“Kyu i—”
“Iya, aku ada di sini, Min.”
Ucapanku terhenti, tubuhku menegang seketika, dengan cepat
aku kembali menutup pintu kamar Sungmin yang baru sedikit terbuka. Nafasku
terasa sesak, aku menyandarkan tubuhku di pintu kamar Sungmin sembari memeras
dadaku.
Kyuhyun tadi mencium kening Sungmin sembari menggenggam
tangan Sungmin lalu mengucapkan ‘Aku ada di sini’ dengan nada yang lembut.
Sebenarnya ada apa di antara kami? Rasa sakit apa ini? Tidak
mungkin ‘kan aku cemburu pada Sungmin? Kyuhyun tak mungkin menyukai Sungmin
‘kan? Lagipula Sungmin adalah seorang namja.
Tapi... kenapa sikapnya pada Sungmin seperti menyiratkan kalau Ia menyayangi Sungmin?
Aku mendongkak lalu memejamkan mataku, “Kyuhyun-ie... Sungmin-ie... sebenarnya ada apa di antara kita?”
.
.
.
Aku tak mengerti. Semenjak aku jatuh sakit beberapa hari
lalu, Victoria seolah menjauhiku. Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya, hanya
ada seorang Maid yang berkata kalau
Victoria tak ada di rumah. Saat ku bertemu Victoria di universitas Ia selalu
bilang kalau Ia ada urusan dan pergi dari hadapanku. Setiap kali aku
memanggilnya Ia selalu menulikan pendengarannya. Dan bahkan sudah sejak tiga
hari yang lalu Victoria tidak menampakkan batang hidungnya di universitas.
Aku hanya ingat kalau aku mencoba tidur saat perjalanan
pulang di mobil Victoria karena tiba-tiba aku merasa pusing lalu saat sadar
tiba-tiba aku menemukan diriku berada di atas tidur dengan Kyuhyun yang
tertidur dalam posisi duduk di sampingku.
Ah, tunggu... apa semua ini ada hubungannya dengan Kyuhyun?
SRAK!
“Eh? Sungmin!? Kau mau ke mana!?” Eunhyuk yang tengah
mengerjakan tugas bersamaku berseru memanggilku yang tiba-tiba saja berdiri dan
berlari.
“Nanti aku jelaskan. Ini keadaan darurat!” ucapku sembari
melambaikan tanganku padanya. Dengan segera aku mengambil Hand Phoneku dan mendial
nomor Hand Phone Kyuhyun.
Piiip... piiip...
“Kyu... cepat... cepat angkaaat!” aku memberhentikan taksi
yang kebetulan lewat di depanku.
Klek
‘Yeo—‘
“Kyu! Aku tunggu kau di taman sekarang!” potongku sembari
masuk ke dalam taksi itu.
‘Eh? Me—‘
“Nanti saja aku jelaskan. Aku tunggu kau di sana!”
Pip!
Aku segera memutuskan pembicaraan kami. Tidak ada waktu
untuk membiarkannya berdiam diri di tempatnya sekarang. Secepatnya aku dan
Kyuhyun harus bicara!
. . .
“Min-ie, ada apa?”
Aku menatap dingin kedatangan Kyuhyun. Ia mengatur nafasnya
di sampingku.
“Apa yang kau lakukan saat aku pingsan beberapa hari lalu?”
Ia menyerit mendengar ucapanku. “Apa ma—“
“Sudah jelaskan saja padaku!” ucapku marah, perasaan
bersalah terhadap Victoria mulai mencekik leherku.
Kyuhyun terdiam sejenak lalu mengepalkan tangannya kuat.
“Sepertinya aku terlalu mengkhawatirkanmu.”
“Jadi kamu secara tidak langsung mendominankan aku daripada Vict-ie!?” tanyaku tak percaya dan jawaban
yang aku dapatkan dari Kyuhyun hanya anggukan lemah.
“Haish! Bagaimana bisa ini terjadi kau sungguh... Haish!!” Aku
mengacak rambutku frustrasi, sekarang sudah jelas alasan kenapa Victoria
menjauhiku.
Aku menatap Kyuhyun kesal, demi seluruh makhluk di bumi ini
aku benar-benar benci menatap sosok di hadapanku ini, namun di sisi lain aku
benar-benar tidak bisa melepaskan sosok ini. AKH! Aku benar-benar bisa gila
karena hal ini!!
“Tapi bagaimana bisa aku tidak khawatir saat melihat kau
dalam keadaan lemah seperti itu!” ucap Kyuhyun mempertegas ucapannya.
Sungmin mendecih meremehkan, “Jangan bercanda. Memangnya
alasan apa yang membuatmu khawatir padaku.”
“Karena aku mencintaimu, tentu saja aku khawatir!”
Sungmin tertawa keras meremehkan ucapan Kyuhyun, “Cinta? Kau
bilang cinta!? Kalau kau cinta aku kenapa sejak awal kau malah menjadikanku
kekasih gelapmu dan tak pernah jujur padaku!?”
Kyuhyun membelak tak percaya, kata-kata dari Sungmin tepat
mengenai hatinya. Kyuhyun ingin membantah namun mulutnya tak bisa mengucapkan apapun.
“JAWAB AKU!!” Sungmin berteriak geram, dengan sekuat tenaga
Ia menggigit bibir bawahnya kuat—mencoba menahan air mata yang menggenang di
matanya.
Kyuhyun tak menjawab, Ia hanya menunduk tanpa bisa berkata
apa-apa. Sungmin semakin menggeram kesal akan sikap Kyuhyun yang tak pasti itu.
“AAAKH! SUDAHLAH!” Sungmin berteriak kesal, Ia membalik
tubuhnya membelakangi Kyuhyun. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Sungmin
berjalan meninggalkan Kyuhyun yang terdiam memandangi Sungmin dengan tatapan
yang sangat sulit di artikan.
.
.
.
Sungmin mengatur nafasnya yang terengah sembari menekan bel
rumah Victoria. Berkali-kali Ia menekan bel rumah itu namun tak ada satu orang
‘pun yang membuka pintu di hadapannya. Setelah 10 menit Ia menekan bel rumah
itu akhirnya pintu rumah itu terbuka dan betapa kagetnya Ia melihat salah satu Maid yang sangat dikenalnya tengah
menangis menatapnya.
Maid itu tidak
sanggup berkata apapun, Ia hanya terus menangis dan menunjuk kamar Victoria.
Perasaan tak enak mulai menyerang Sungmin. Dengan cepat Ia melangkahkan kakinya
menuju kamar Victoria.
Sungmin membuka kamar Victoria perlahan dan betapa kagetnya
Ia ketika melihat keadaan di dalam kamar itu. Keadaan kamar itu benar-benar
sama persis seperti keadaan kamar Victoria saat Ia pertama kali bertemu dengan
Victoria.
Ruangan itu sangatlah gelap dengan sedikit cahaya yang masuk
melalui tirai jendela yang robek di beberapa bagian, barang-barang yang
berserakan di lantai kamar, pecahan beling juga terlihat di antara
barang-barang di lantai, bantal dan boneka yang robek dengan isi yang keluar.
Sungmin menutup mulutnya terkejut, rasa sesak dan sedih
teramat sangat menusuk dirinya ketika melihat sosok Victoria yang tengah
terduduk sembari memeluk sebuah boneka dengan tatapan kosong.
“Vict...” lirih Sungmin pelan sembari berjalan mendekati
Victoria. Sungmin langsung memeluk sosok Victoria sedih.
“Kenapa kau kembali menjadi seperti ini Vict?” Victoria tak
menjawab, Ia hanya menatap kosong ke arah Sungmin. Sungmin semakin memeluk erat
sosok di dekapannya. Air mata sedih mulai membasahi wajahnya.
“S...Sungmin...”
Sungmin tersentak saat mendengar suara lemah dari
dekapannya, Ia melonggarkan pelukannya dan menatap Victoria.
“Ya? A-ada apa Vict?”
Victoria memeras baju Sungmin sembari menunduk, perlahan
terdengar isakan dari Victoria.
“Vi-Vict, ada apa?” tanya Sungmin khawatir sembari memegang
pundak Victoria.
Victoria mendongkak lalu memeras tangan Sungmin. Sungmin
sedikit merintih ketika kuku Victoria menekan permukaan kulit tangannya dengan
kuat.
“Min... kumohon... jangan ambil Kyuhyun dariku... kumohon...”
.
Mianhae... TT.TT
*peluk Eeteuk
Mianhae saya
membawa Fic dengan Pair yang—eum—gak jelas kaya ini TTxTT
Mianhae saya gak
bisa menjelaskan perasaan Sungmin, Kyuhyun, ataupun Victoria dengan baik,
karena jujur—bagi saya—perasaan mereka bertiga di Fic ini terlalu sulit untuk
di jelaskan dalam kata-kata. ><
Mianhae saya
menaruh TBC di atas sana. Sebenarnya saya ingin membuat FF ini menjadi One-Shot
tapi saya rasa FF ini terlalu panjang. Mianhae~
><
Untuk Chapter 2, Saya gak jamin akan saya publish di sini
tapi semua itu tergantung Review sih sebenarnya, kalau banyak Review saya
publish di sini kalau tidak, ya... saya tidak menjamin hal itu... #slaped
Tapi saya bisa meyakinkan kalian kalau saya PASTI mempublish
chapter 2 di blog saya – Nekotears (dot) blogspot (dot) com
Last, RnR please~
wahh nyesek bacanyaa ;'( kyu egois nih mau punya 2 pacarr ;'( aaaaaaaa ayoo next chappp yahh
ReplyDelete