WARNING!!
Cerita ini mengandung Unsur Boys Love
KyuMin as Main Character
Dont Like Character? Please Go Back.
“Aku ingin menciummu, Hyung.”
BLUE DAFFODIL
Han Rae
Mianhae…
Dont Like Dont Read
Please press back
button..
Flame
allowed* but did’t with hars word.
Jika
kalian merasa ini adalah sebuah JUNK fic, saya dengan lapang dada akan
menghapusnya..
Rate
:
T (pg)
Pairing
:
KyuMin
(Cho Kyuhyun and Lee Sungmin)
Warning
:
BL
(Boys Love), Typo, Jelek, Abal, dll
Review please...
.
enJOY!!
.
.
I WANT TO KISS YOU
.
“Aku ingin
menciummu, Hyung.”
Sungmin mengerjap
terkejut akan apa yang barusan Ia dengar. Mata foxynya menatap Kyuhyun tak
mengerti.
“A-apa?”
Kyuhyun menghela
nafas pelan melihat Hyung mantan
teman sekamarnya itu memasang wajah tak mengerti. Kyuhyun memegang pundak
Sungmin, membuat namja kelinci itu tersentak kaget.
“Aku bilang, aku
ingin menciummu.”
Wajah Sungmin
memerah ketika mendengar ucapan itu terulang dari bibir Kyuhyun. Jadi Ia tak
salah dengar, tapi kenapa?
“K-Kyu, apa kau
mabuk?”
Mungkin saja
Kyuhyun mabuk sehabis minum wine di ulang tahunnya Hyukjae. Kyuhyun
menggelengkan kepalanya, “Apa aku terlihat seperti orang mabuk, Hyung?”
Sungmin
menggeleng pelan. Kenapa? Kenapa tiba-tiba Kyuhyun ingin menciumnya.
“Kamu bingung, Hyung?”
Sungmin menggigit
bibir bawahnya. Tentu saja Ia bingung! Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Kyuhyun
ingin menciumnya. Apa kepalanya baru terbentur sesuatu ‘huh!?
“Tentu aku
bingung, Kyu.”
Kyuhyun
menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sungmin, “Kenapa harus bingung, sih, Hyung? Kamu saja biasa saja saat
mendengar kalau Donghae mencium Hyukjae kan?”
Sungmin kembali
teringat ketika beberapa hari lalu Hyukjae bercerita kalau Ia dan Donghae
berciuman—bukan berkedok fan-service tapi benar-benar sebuah ciuman dan di saat
Ia mendengar itu Ia biasa saja karena Ia sudah menduga suatu saat mereka pasti
akan berciuman. Tapi kini bukan tentang Hyukjae dan Donghae, ini tentang Sungmin
dan Kyuhyun!
“T-tapi kali ini
bukan tentang Hyukjae dan Donghae, Kyu. Ini tentang kamu dan aku. Aduh, Kyu,
sebenarnya kau kenapa sih?!”
Kyuhyun menghela
nafas pelan mendengar ucapan Sungmin. Ia lalu berjalan menjauhi Sungmin dan
duduk di tempat tidur Sungmin, matanya menatap langsung ke arah Sungmin.
“Memangnya apa
bedanya kita dengan mereka?”
Sungmin diam
sejenak, Ia mengulum bibir bawahnya, “Kenapa harus bertanya padaku, Kyu? Sudah
menjadi informasi umum kalau mereka mempunyai perasaan satu sama lain, tapi
kita?” Sungmin menghela nafas, “Kyumin hanyalah sebuah fan-service.”
“Kalau aku bilang
aku memiliki perasaan padamu, Hyung.
Bagaimana?”
Sungmin tersentak
mendengar ucapan tenang Kyuhyun. Ia lalu memaksakan diri untuk tertawa,
“Perasaanmu padaku hanya sebatas perasaan Dongsaeng
pada Hyungnya.”
Kyuhyun diam,
“Benarkah?”
Sungmin
mengangguk. Kyuhyun terdiam sejenak, “Aku pikir ini lebih daripada itu, Hyung.”
“Huh? Apa
maksudmu?”
Kyuhyun berdiri,
kembali mendekatkan diri pada Sungmin, “Perasaanku,” Kyuhyun menunjuk dirinya,
“padamu,” kini Ia menunjuk Sungmin, “...kurasa itu lebih daripada perasaan Dongsaeng pada Hyungnya.”
Sungmin tak
merespon ucapan Kyuhyun. Di dalam kegelapan kamar, Ia menatap lurus ke mata
Kyuhyun yang terlihat indah di balik kegelapan.
“Apa Dongsaeng wajar memiliki perasaan untuk
memiliki Hyungnya sendirian?”
Sungmin
mengangguk. Kadang Ia ‘pun merasakan kalau ingin memonopoli Leeteuk hanya untuk dirinya.
“Apa Dongsaeng wajar memiliki perasaan untuk
memeluk Hyungnya di depan publik agar
mereka semua yang mencintai Hyungnya
selain dirinya mengakui kalau Hyungnya
hanya milik dirinya?”
Sungmin kini
mengangguk ragu. Ia pun sering memeluk Hyungnya
di depan publik, tapi Ia sama sekali tak pernah berpikiran untuk membuat mereka
menjadikan Hyungnya hanya miliknya.
“Apa Dongsaeng wajar memiliki perasaan untuk
menyentuh tubuh Hyungnya dengan
sangat intim?”
Kini Sungmin
diam, menganga tak percaya akan apa yang di ucapkan Kyuhyun. Sangat intim?
Tunggu... Kyuhyun pernah memiliki perasaan itu padanya!?
“Dan kini...”
Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada wajah Sungmin, membuat Sungmin sontak memerah
merasakan hembusan nafas Kyuhyun menyapa wajahnya, “...apa Dongsaeng wajar memiliki perasaan untuk mencium Hyungnya? Membuat Hyungnya lemas dan mendesahkan namanya di balik pertarungan li—,”
secepat yang Sungmin bisa, Sungmin membungkam mulut Kyuhyun dengan tangannya.
Ia tak percaya! Benar-benar tak percaya! Oh, tuhan, Ia tak percaya kalau
Kyuhyun bisa berkata menggoda seperti itu.
Tangan Sungmin
yang menutup mulut Kyuhyun bergetar, wajahnya memerah tak karuan, mata foxynya
menatap ke arah lain selain ke arah mata Kyuhyun yang terus menatapnya
langsung.
Kyuhyun
melepaskan tangan Sungmin perlahan dari mulutnya, Ia lalu menggenggam tangan
Sungmin dengan lembut.
“Apa itu adalah
perasaan sebatas Dongsaeng pada Hyungnya?”
Sungmin tak
menjawab, Ia masih diam sembari menatap ke arah lain. Kyuhyun tersenyum lalu
mengarahkan jari-jari Sungmin ke mulutnya dan mengecupnya lembut.
Merasakan sesuatu
yang lembut menyapa jari-jarinya membuat Sungmin tersentak. Sungmin langsung
menatap Kyuhyun dan wajahnya memerah ketika melihat jarinya di depan bibir
Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum melihat wajah Sungmin yang memerah.
“Bagaimana...”
Sungmin merasakan tubuhnya bergetar ketika nafas lembut Kyuhyun menyentuh
jarinya, “...kalau aku bilang aku mencintaimu?”
Mata foxy Sungmin
membelalak, Ia lalu menggeleng cepat, “T-tidak mungkin!”
Kyuhyun
menjauhkan tangan Sungmin dari mulutnya lalu mengaitkan jari-jari mereka.
Sungmin sejenak terdiam menatap jarinya yang terkait dengan jari-jari Kyuhyun.
“Kau tahu
alasanku memisahkan diri darimu?”
Sungmin mendongak
menatap Kyuhyun, “Karena kau bilang kita harus menempati kamar kosong di dorm.”
Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban Sungmin membuat Sungmin kembali menunduk
dengan wajah yang memerah.
“Itu bohong, Hyung. Aku tak peduli dengan kamar-kamar
kosong itu. Aku punya alasan tersendiri.”
“Alasan
tersendiri?”
“Ye. Aku ingin
menghentikan perasaan ini.”
Sungmin diam
menatap wajah tenang Kyuhyun namun di balik kegelapan, Sungmin dapat dengan
jelas melihat guratan putus asa di wajah Kyuhyun.
Kyuhyun menghela
nafas, “Aku tak mengerti, tanpa sadar, perasaan ini sudah ada di hatiku. Aku
mencoba menghilangkannya dengan berpisah kamar denganmu. Tapi, bukannya
menghilang, perasaan itu malah semakin menjadi.”
Kyuhyun menatap
Sungmin lelah, “Aku mencoba berpikir kalau ‘Ini bukanlah apa-apa’, tapi kau
tahu Hyung...” Kyuhyun tersenyum
miris, “...ini menyakitkan.”
Kyuhyun tertawa
melihat wajah Sungmin yang terlihat menyesal, “Tapi itu sudah berlalu, kini aku
sudah sadar akan perasaan itu.”
Kyuhyun menarik
Sungmin ke dalam pelukannya, namja kelinci itu tersentak dalam pelukannya.
Kyuhyun tersenyum dan memejamkan matanya, menikmati aroma tubuh Sungmin,
“...ternyata perasaan itu adalah cinta. Ya, cinta.” Kyuhyun mendengus geli di
telinga Sungmin, “Aku mencintaimu.”
Sungmin terdiam
mendengar pernyataan cinta Kyuhyun. Ia mengulum bibir bawahnya. Kyuhyun
mencintainya? Benar-benar mencintainya?
“K-kenapa bisa?”
Kyuhyun melepas
pelukannya lalu menatap geli wajah bingung Sungmin, Ia mempertemukan dahi
mereka.
“Memangnya cinta
perlu alasan?”
Sungmin menunduk,
memutus kontak mata mereka. Entah mengapa Sungmin merasa tak puas mendengar
jawaban Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum.
“Jika kau
inginkan jawaban yang lebih dari itu... lihatlah aku.”
Mendengar ucapan
Kyuhyun dan rasa penasaran di dalam dirinya, mau tak mau Sungmin perlahan
menatap Kyuhyun. Senyum khas Kyuhyun terlihat di bibir penuhnya.
“Aku cinta mata
foxymu. Aku cinta rambut lembutmu. Aku cinta kulit lembutmu. Aku cinta bibir
shape-Mmu,” Kyuhyun menyentuh bibir Sungmin pelan, membuat Sungmin tersentak
dan menutup mata terkejut, namun mata foxy itu kembali terbuka ketika mendengar
tawa renyah Kyuhyun. Sungmin mengerucutkan bibirnya tak suka, Kyuhyun
tersenyum, “Aku suka saat kau mengerucutkan bibir seperti itu. Aku suka saat
kau memperhatikanku. Aku suka saat kau memanjakanku. Aku suka saat kau
berlindung padaku. Aku suka saat kau mempercayaiku. Aku suka semua... semuanya
dari dirimu.”
Sungmin terdiam
menatap Kyuhyun. Jantung Sungmin berdetak berkali-kali lebih cepat, ribuan
kup-kupu berterbangan di perutnya, wajahnya sangat merah. Bahagia, perasaan
bahagia teramat sangat kini Sungmin rasakan.
Kyuhyun tersenyum
lalu mendekatkan wajahnya pada Sungmin, “Tapi saat ini...” Sungmin menatap mata
Kyuhyun sedangkan Kyuhyun menatap bibir Sungmin yang sedikit terbuka, “...aku
benar-benar suka bibirmu.”
Sungmin menutup
matanya ketika merasakan sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya. Mempermainkan
bibirnya dengan sangat lembut. Tangan Kyuhyun melingkar di pinggang Sungmin,
menarik Sungmin lebih dekat ke dirinya.
Kyuhyun
melepaskan ciumannya dan menatap langsung ke wajah sendu Sungmin yang memerah, “Ternyata
bibirmu lebih manis daripada yang ku bayangkan.”
Sungmin terdiam
mengatur nafasnya. Ia tak tahu akan perasaannya pada Kyuhyun, namun Ia tak bisa
menolak kelembutan bibir Kyuhyun di atas bibirnya. Sungmin sudah kecanduan.
Sungmin
mengalungkan tangannya di leher Kyuhyun, mendekatkan wajah Kyuhyun ke wajahnya.
Kyuhyun menampilkan wajah bodohnya membuat Sungmin mendengus geli.
“Hyung? Ada ap—“
“Berisik. Jangan
banyak omong. Aku ingin kau menciumku. Lagi.”
Kyuhyun tersenyum.
“Dengan senang hati.”
.
.
.
END
.
.
.
Oke... UAPA INI!?
/panik /histeris /guling-guling
Tiba-tiba saja
ketika saya lagi bengong tercetus kalimat ‘I want to kiss you so badly.’—Oh, my
perv mind, then, jeng-jeng jadilah FF ini~
Mian kalau
pening+endingnya maksa DX
Last, Review
please /kedip-kedip
0 comments:
Post a Comment