Before The Concert
Before The Concert Upload Here >> Fanfiction.net (Before the Concert)
Fic hanya untuk ELF karna ini menceritakan tentang ELF esepecially Clouds/maaf jika Fic ini termasuk Junk Fic/"Apa menurutmu ELF akan meninggalkan Super Junior kalau Yesung pergi wajib militer?" / Summary jelek/ RnR please...
“Hey, Yesung-ie~. Hyung sarankan, kalau kau merasa bimbang saat mau konser, menyelinaplah keluar dan lihatlah langit, kalau bisa bicaralah pada salah satu ELF yang tiba-tiba menyapamu tanpa tahu kalau kau adalah seorang Yesung. Kau pasti menemukan hal yang menarik.”
.
.
.
BLUE
DAFFODIL
Han
Rae
Mianhae
lagi-lagi saya datang dengan membawa fic yang berisi keresahan saya. Kali ini
saya galau karena mendengar Super Show 5 yang Fix ada di Indonesia tanggal 1-2
juni 2013 tidak akan dihadiri oleh 3 Member {Leeteuk, Heechul, dan Yesung} jika
ditambah dengan member yang tidak aktif berarti minus 5 Member{Leeteuk,
Heechul, Hangeng, Yesung, Kibum} , dan lagi berita Yesung yang akan wajib
militer tanggal 6 Mei :(.
Mianhae...
Warning :: Typo (s), Main character is ELF especially
Clouds.
ELF milik
Super Junior
CLOUDS milik Super
Junior
Kim Jong
Woon—Yesung milik God, His Parents, SMent, Super Junior,
ELF, and Clouds.
Source of [VID] Thai elf Project @ SJ-M Fan Party Bkk ::
Youtube
Dont Like Dont Read
Please
press back button...
Flame
Allowed* but with solution too...
Jika kalian merasa ini adalah JUNK fic / Tidak
pantas berada di Sub Screenplay, dengan lapang dada saya akan menghapusnya...
Review Please...
.
Now Playing;
Promise You – Super Junior KRY
.
.
.
Before The
Concert
.
.
“Hyung
mau ke mana?”
Yesung tersentak, tangan yang hampir menyentuh gagang pintu
itu perlahan kembali turun, dengan gerakan perlahan Ia membalik badannya dan
menatap Ryeowook waswas. “Hyung mau
ke kamar mandi sebentar” jawab Yesung pelan. Ryeowook menyerit bingung, “Ke
kamar mandi dengan jaket tebal seperti itu?” Ryeowook menatap curiga Yesung.
Yesung menatap ke arah lain agar Ryeowook tak melihat
matanya, “Hyung... berbohong padaku, eoh?” Ryeowook mendekati Yesung dan
memaksa Yesung untuk menatap matanya.
Yesung menelan ludahnya gugup, “Ukh... kau memang tahu
segalanya. Ne, Hyung bukan mau ke kamar mandi, tapi Hyung mau keluar sebentar” aku Yesung akhirnya.
Ryeowook menggeleng pelan, “Hyung tak boleh keluar.”
“Hekh~ Wae?”
pekik Yesung tak terima.
Ryeowook menyilangkan tangannya, “Pertama, Hyung bisa saja tertangkap Paparazzi; kedua, Hyung bisa saja ketahuan para Fans
dan habis di kerubuti mereka; dan yang ke tiga, Hyung bisa saja telat masuk kembali.”
Yesung terdiam, perkataan Ryeowook tadi benar adanya. Tapi,
sungguh, Ia benar-benar kalut dan bimbang. Ia ingin mengikuti saran Leeteuk Hyung sekarang. Yesung menunduk dan
berujar pelan, “Hyung hanya ingin
keluar sebentar.”
Ryeowook menatap Yesung iba. Ryeowook tentu saja menyadari
kalau Yesung tengah berpura-pura di hadapannya, namun dengan berbagai
kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, Ryeowook tentu tak bisa membiarkan
Yesung keluar begitu saja.
“Memangnya kenapa Hyung
ingin keluar?”
Yesung menatap Ryeowook serius, di matanya terbesit
kekhawatiran teramat sangat, “Hyung
merasa takut, Ryeowook-ie. Hyung... Aish, kau pasti tau perasaan Hyung
sekarang ‘kan?” Ryeowook mengangguk
pelan, “Hyung merasa resah karena
bisa saja ini Super Show terakhir yang bisa Hyung
ikuti ‘kan?”
Yesung menghela nafas berat, “Ne, karena itu Hyung
ingin mengikuti saran Leeteuk Hyung.”
Ryeowook terdiam sejenak lalu menghela nafas pelan, “Arraseo. Hyung boleh keluar.”
“Benarkah?” Yesung menatap Ryeowook ceria, Ryeowook
tersenyum kecil lalu mengangguk, “Ne. Tapi ingat handphone Hyung harus tetap menyala, pastikan penyamaran Hyung tidak ketahuan, dan Hyung
harus tepat waktu kembali, ya?”
Yesung tersenyum lebar, Ia langsung memeluk namja mungil
itu. “Gomawo, Ryeowook-ie~. Hyung janji semua akan baik-baik saja!”
.
.
.
Yesung akhirnya berhasil membujuk mantan teman sekamarnya
itu. Dengan senyum yang mengembang di balik syal tebalnya, Yesung berjalan
santai menuju pintu belakang. Ia memutuskan untuk melewati pintu belakang
karena Ia masih sedikit takut bertemu ribuan ELF di pintu utama.
Dengan mengetatkan lilitan syal tebal di lehernya Yesung
perlahan keluar dari gedung itu. Angin dingin khas malam hari menyambutnya,
menerbangkan beberapa helai rambutnya yang keluar dari topinya. Senyum kembali
terukir, perlahan Yesung mulai melangkahkan kakinya.
Mata sipitnya terbelak kagum ketika Ia menatap ribuan ELF
dengan light stick sapphire blue yang menyala. Mewarnai
kelamnya malam dengan cahaya sapphire
blue. Indah, sungguh indah. Yesung menitikan air matanya saking senangnya.
Namun tiba-tiba rasa gundah yang sempat menguap kembali memenuhi relung hatinya
kala Ia kembali mengingat kalau sebentar lagi Ia akan meninggalkan cahaya itu.
Yesung berjalan pelan sembari menunduk dan mendudukan
tubuhnya di salah satu bangku di dekat taman di samping pintu masuk. Yesung
menyenderkan tubuhnya sembari menatap langit.
“Leeteuk Hyung,
aku harus bagaimana sekarang?” lirih Yesung sembari menutup matanya. Ia
menulikan pendengarannya, mencoba menikmati ketenangan yang disuguhkan oleh
sang malam. Menikmati dinginnya angin malam, menikmati suara ELF yang sibuk
berkoar tentang Super Junior, menikmati suara hewan malam yang terdengar.
“Um, Ano...”
Yesung sontak membuka matanya dan menatap ke arah seorang Yeoja yang—entah sejak kapan, berada di
depannya.
Yeoja di
hadapannya tersenyum kecil lalu menunjuk sisa bangku yang di duduki Yesung,
“Bolehkah aku duduk di sini?” tanya Yeoja
itu pelan. Yesung menatap sisa bangku yang di duduki olehnya lalu menangguk
pelan, “Ne. Silahkan.”
Yeoja itu kembali
tersenyum kecil lalu perlahan duduk di samping Yesung. Yesung sibuk merapihkan
penyamarannya sedangkan Yeoja itu
asik memainkan light stick di
tangannya.
Keheningan menyapa mereka. Yesung yang dasarnya memang suka
dengan keheningan masih bertahan menatap langit, sedangkan Yeoja itu—yang sepertinya, tak betah dengan keheningan mulai
membuka pembicaraan.
“Hey, Oppa. Apa
kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Yeoja,
yang sontak membuat Yesung tersentak. Apa
penyamaranku terbongkar?, batin Yesung kalut.
“S-sepertinya tidak” jawab Yesung terbata. Yeoja itu masih menatap Yesung penuh
selidik, sampai akhirnya Ia mengangguk mengerti, “Um, mungkin aku salah. Tidak
mungkin kalau kau Yesung Oppa.”
DEG!
“H-Ha? Yesung? Hahaha, itu tidak mungkin” tawa hambar
Yesung. Yeoja itu hanya tersenyum. Dengan
ekor matanya, Yesung menatap Yeoja di
sampingnya.
“Apa kau orang Korea?” tanya Yesung penasaran. Yeoja itu menatap Yesung kaget.
Rambut pirang terjuntai bebas sebatas pundaknya, kulit putih,
mata bulat dengan iris berwarna biru jernih dan bibir kecil. Yeoja itu memeluk sebuah boneka dan
menggenggam light stick dengan tangan
kirinya. Sebuah mantel tebal berwarna cokelat gelap membungkus tubuhnya. Ia
mengenakan celana jeans dengan sepatu bot berwarna senada dengan jaket itu
sebagai bawahannya.
“Um, Aniyo. Aku
orang Amerika” jawab Yeoja itu
sembari tersenyum kecil. Yesung menyerit bingung, “Amerika? Tapi kenapa kau
bisa bicara bahasa Korea?”
“Aku sengaja mengambil kursus kilat untuk bisa bicara
bahasa Korea untuk bekal ke sini.”
“Kau ke sini sendirian?”
Yeoja itu
mengangguk, “Ne, aku mengambil cuti
kerja untuk melihat Super Show ini.”
Yesung semakin bingung, “Kau nonton Super Show ini?”
“Tentu saja. Memangnya kenapa?”
“Kenapa kau tidak masuk?”
Yeoja itu terdiam
lalu mengalihkan pandangannya dari Yesung dan menatap ke langit, “Well... aku sedikit takut”
“Takut kenapa?”
Yeoja itu diam
sejenak menikmati angin yang tiba-tiba saja menyapa mereka berdua. Yeoja itu menunduk memainkan lengan
boneka di tangannya sembari tersenyum kecil.
“Aku takut Yesung Oppa
akan menyampaikan salam perpisahan pada Super Show ini.”
Hyu~
Angin kembali menyapa mereka. Yesung membulatkan matanya
tak percaya, “S-salam perpisahan?”
Yeoja itu masih
dalam posisi menunduk menganggukkan kepalanya, “Ne... karena Yesung Oppa tak di perbolehkan keluar negeri
saat persiapannya sebelum berangkat wajib militer, mungkin bisa jadi Super Show
ini adalah Super Show 5 terakhir yang Ia ikuti.”
“Apa menurutmu ELF akan meninggalkan Super Junior kalau
Yesung pergi wajib militer?” tanya Yesung mencurahkan pertanyaan yang memenuhi
kepalanya.
Yeoja itu menatap
langit lalu mengangguk pelan. “Pasti akan ada beberapa dari kami—ELF yang akan
pergi dari Super Junior. Khususnya para Clouds, yang mungkin akan jenuh kala
idolanya tak ada di antara Super Junior.”
Yesung lemas seketika, beban di pundaknya semakin berat
kala mendengar ucapan Yeoja di
sampingnya.
“Tapi menurutku itu hal yang terbaik.”
Yesung menegakkan tubuhnya lalu menatap Yeoja di sampingnya bingung, “Terbaik?”
Yeoja itu
tersenyum kecil ke arah Yesung, “Bagiku itu adalah seleksi alam, Oppa. Fans yang terbaik adalah fans
yang mencintai idolanya apapun yang terjadi pada idolanya itu. ELF yang terbaik
adalah ELF yang akan tetap mencintai Super Junior walaupun beberapa member Super Junior menikuti wajib
militer, vakum, ataupun keluar dari Super Junior.”
Yesung terperangah akan ucapan Yeoja di hadapannya. “Tapi apa para member lain tidak akan menyalahkan Yesung akan kepergian ELF?”
Yeoja itu tertawa
kecil, “Tentu saja tidak akan, Oppa.
Walaupun mereka selalu bertingkah seperti anak kecil, aku pikir mereka dapat
berfikir dewasa tentang kepergian ELF dan keberangkatan Yesung Oppa.”
Yesung tersenyum, perasaannya menjadi lega mendengar ucapan
Yeoja itu.
“Tapi... tanpa Yesung Oppa,
panggung akan semakin kosong...”
Yesung menatap Yeoja
di sampingnya kaget. Walau samar, Ia dapat menangkap bisikan Yeoja tadi, “Kosong? Apa maksudmu?”
Yeoja itu terdiam
sejenak lalu merogoh kantung mantelnya. Ia mengambil handphonenya,
mengutak-atik sedikit handphonenya dan menunjukkan sebuah foto pada Yesung.
Yesung tediam menatap foto yang di tunjukan padanya itu.
“Ini saat Super Junior masih 13 member” Yeoja itu
menunjukan foto saat Super Junior sedang perform
lagu U, lalu Yeoja itu mengganti ke
foto selanjutnya yang menampilkan foto mereka saat sedang perform lagu It’s You, “Ini saat Kibum Oppa vacum”, Yeoja itu
kembali mengganti foto ke foto selanjutnya yang menggambarkan mereka saat
mereka perform lagu bonamana, “Ini
saat Kangin Oppa wajib militer dan
Hangeng Oppa keluar”, Yeoja
itu kembali mengganti foto dan menampilkan foto saat mereka perform Mr. Simple, “Ini di saat Heechul
Oppa wajib militer”, kembali
mengganti foto di hanphonenya dan sekarang menunjukan foto saat mereka perform Sexy, Free and single, “Ini di
saat Kangin Oppa kembali”, dan foto
selanjutnya memperlihatkan foto mereka saat perform
di Mubank Jakarta “Ini di saat Leeteuk Oppa
wajib militer.”
Yeoja itu menatap
foto Super Junior saat mereka perform
di Jakarta sembari tersenyum kecut. “Terasa tidak kalau semakin lama panggung
mereka semakin kosong?”
Yesung terdiam lalu ikut tersenyum kecut, “Ne, kau benar. Sangat kosong”. Yeoja di sampingnya tengah sibuk
berpikir entah tentang apa sedangkan Ia kembali mengingat saat-saat di mana
Hangeng ingin pergi dari Super Junior.
.::.::.::.
Saat itu benar-benar saat yang membuat kami terpukul
teramat sangat. Malam itu di saat salah satu keluarga kami memutuskan untuk
keluar dari naungan SM. Dengan perantara Manager
Hyung yang berdiri di sampingnya, Ia berkata
‘Ini saat kita berpisah. Aku sudah memutuskan untuk keluar dari SM’.
Kami tahu penderitaannya selama bergabung dalam SM, karena
itu membuat kami tak bisa membantah ataupun melarangnya pergi. Kami semua
termasuk Ia menunduk dalam keheningan. Manager
Hyung yang sadar akan kondisi kami
perlahan keluar dari ruangan itu.
Hangeng membisu di hadapan kami. Tak ada sepatah kata pun
yang keluar dari mulutnya. Tekatnya yang sudah bulat membuatnya berusaha tegar
di hadapan kami.
“Kau yakin akan keputusanmu, Hangeng?” tanya Leeteuk Hyung pelan, Hangeng mendongkak menatap
kami lalu mengangguk yakin.
“Tentu saja Hyung.
Bukannya aku tak menyayangi kalian, tapi... kalian pasti mengerti mengapa aku
melakukannya ‘kan?”
Kami semua mengangguk lemas.
“Kapan kau akan pergi?”
“Besok pagi.”
Kami semua menatapnya tak percaya sedangkan Ia menunduk
merasa bersalah.
“Besok? Kenapa cepat sekali?” tanya Heechul tak percaya.
Hangeng menatap teman sekamarnya itu sedih.
“Mianhae, Chul-ie.
Ini semua perintah dari SM.”
Heechul menghela nafas berat lalu memukul sofa melampiaskan
kekesalannya.
“Hangeng dengarkan Hyung!”
Hangeng mendongkak menatap Leeteuk Hyung, kami juga menatapnya. Leeteuk menatap kami—khususnya Hangeng
tajam. Ia menarik nafas dalam lalu mengucapkan ...
“Kami semua pasti merasa sedih. Kami semua tentu tak ingin
kau pergi meninggalkan Super Junior. Tapi karena kami mengerti apa yang kamu
rasakan saat kamu berada di sini kami akan membiarkanmu pergi. Kami menghormati
keputusanmu, hangkyung-ie. Kami
menyayangimu, karena itu kami akan membiarkanmu bebas dari kandang emas ini.”
“Tapi ingat kau tak boleh melupakan kami!” ujar Heechul di
antara isakannya. Semua member
mengangguk menyetujui ucapan Heechul.
Hangeng tersenyum kecil lalu menunduk, “Terima kasih banyak
semuanya. Terima kasih” ucapnya sebelum rasa sedih itu mengambil alih dirinya.
Semua member
perlahan mendekat dan memeluk dirinya. Ia tersenyum kecil lalu membagikan
cincin yang Ia beli untuk para member.
“Dengan cincin itu aku harap kalian akan selalu
mengingatku. Aku pasti akan selalu mengingat kalian. Terima kasih banyak.
Saranghae” ucap Hangeng sebelum Ia pergi pamit untuk membereskan
barang-barangnya.
Saat suara pintu yang tertutup terdengar senyuman palsu di
wajah kami sontak menghilang. Air mata yang tertahan perlahan mengalir
membasahi pipi kami. Kami tak bisa membohongi diri kami, walaupun kami
mengikhlaskannya untuk pergi, kami tetap merasa kehilangannya.
Kehilangan salah satu member
yang sangat kami sayangi. Kehilangan salah satu keluarga kami. Itu tentu adalah
saat paling terberat bagi kami.
Dan di antara semua hal di hari itu, salah satu yang aku
ingat adalah perkataan Leeteuk Hyung
di antara isakannya...
“Waktu terus berjalan. Tidak ada yang bisa memastikan
sampai kapan kita bersama. Sekarang Hangeng mungkin esok atau lusa atau entah
kapan pun itu salah satu dari kita perlahan keluar meninggalkan kita. Panggung
yang dulu terisi penuh perlahan pasti akan kosong. Entah apa yang akan terjadi
pada kita. Pasti akan ada saatnya kita berjalan sendiri. Pasti ada saatnya kita
mengenalkan diri dengan cara sendiri bukan dengan cara yang selalu kita gunakan
saat kita memperkenalkan diri sebagai Super Junior. Namun yang pasti yang Hyung harapkan dari kalian hanya satu.
Jangan lupakan satu sama lain dan juga ELF. Apapun yang terjadi jangan pernah
lupakan hal itu.”
.::.::.::.
Yesung tersenyum kecut lalu menghela nafas, “Perlahan kita
akan terpecah juga, Hyung-ie.”
“Oppa bilang apa
tadi?” Yesung tersentak lalu kembali menatap Yeoja di sampingnya, “Ah, tidak. Aku tidak bilang apa-apa.”
Yeoja itu
mengangguk pelan, lalu tiba-tiba Ia menatapku penasaran, “Oppa, apa kau fanboy
Super Junior?” tanyanya padaku antusias.
Aku tertawa kecil, “Bisa dibilang seperti itu.”
“Hya~ Senangnya bisa bertemu fanboy. Oppa biasnya siapa?”
“Yesung” ucap Yesung bangga. Senyum Yeoja itu semakin lebar.
“Benarkah~ wah kita sama, Oppa! Lihat! Lihat! Ini boneka Yesung Oppa yang aku buat sendiri lho!” Yeoja itu dengan bangganya menunjukkan boneka di pelukannya kepada
Yesung. Yesung tersenyum lebar, walaupun Ia tahu banyak fans yang membuat berbagai barang untuknya tapi kalau melihat
secara langsung saat fans itu bangga
menunjukkan barang buatannya pada orang lain membuat Yesung benar-benar merasa
bangga.
“Kau ingin memberikan boneka itu pada Yesung?”
Yeoja itu
mengangguk senang. “Tentu saja! Tapi butuh keberuntungan ekstra besar agar
Yesung Oppa melihat keberadaanku di
antara ribuan ELF yang datang.”
“Memangnya kau ada di bagian mana?”
“Um~ festival A.”
“Hum, tenang saja. Aku yakin Yesung akan melihatmu dan
mengambil boneka itu.”
Yeoja itu
tersenyum lebar dan mengangguk sembari memeluk boneka itu, “Semoga saja. Terima
kasih, Oppa!”
“Sama-sama.”
Yeoja itu
tersenyum lebar sembari menatap boneka buatannya, namun tiba-tiba Ia tersentak
kaget. Yeoja itu menatap Yesung
penasaran.
“Ada apa?” tanya Yesung bingung.
“Oppa fanboy dari Korea ‘kan?”
Yesung mengangguk ragu. Senyum merekah di bibir Yeoja itu, dengan cepat Yeoja itu kembali menunjukkan suatu foto
lain pada Yesung.
“Apa Oppa pernah
melihat tulisan-tulisan ini di jalan-jalan Korea?”
Yesung menyerit dan menatap foto yang di tunjukan Yeoja itu dengan lebih teliti. Di foto
itu terlihat berbagai foto yang di jadikan satu foto, masing-masing foto
memperlihatkan tulisan seperti ‘Saranghaeyo
Super Junior’; ‘Wo Ai Ni Super
Junior’; ‘We are ELF (Everlasting
Friends)’ dan sebagainya yang tertempel di berbagai tempat.
Yesung menatap Yeoja
itu bingung, “Ini apa?”
“Itu tulisan-tulisan yang aku temui saat aku berjalan-jalan
di sekitar sini untuk membeli oleh-oleh. Aku tak menyangka bisa menemukan
banyak tulisan itu di tempat seperti itu. Aku semakin bangga pada ELF yang melakukan
itu untuk mempublikasikan perasaannya terhadap Super Junior secara
terang-terangan seperti itu.”
“Aku... aku tak pernah menyangka kalau ELF bisa melakukan
hal ini” bisik Yesung sembari menatap foto itu kagum.
“Tapi bukan hanya itu. Oppa
tau, banyak sekali yang ELF ciptakan untuk Super Junior. Mulai dari lagu,
puisi, tulisan-tulisan seperti itu, barang-barang, video dan lain-lain!” ucap Yeoja itu bangga, Yesung menatapnya tak
percaya.
“Benarkah?”
“Oppa tidak
percaya?” Yeoja itu menyerit bingung.
Yesung tersentak, tidak mungkin ‘kan
seorang fanboy tak mengetahui hal
seperti itu. Yesung tersenyum kaku lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,
“Sebenarnya aku baru menjadi fanboy
Super Junior dan lagi karena pekerjaanku aku tak bisa mencari info lebih banyak
tentang Super Junior maupun tentang ELF” kilah Yesung. Yeoja itu mengangguk mengerti dan tersenyum.
“Oh, aku mengerti sekarang. Tak apa Oppa! Saat Oppa memiliki
waktu luang nanti, jangan lupa untuk mencari info tentang Super Junior dan ELF
ya!”
Yesung tersenyum dan mengangguk, “Tentu saja.”
“Um~ Oppa mau aku
ceritakan tentang video yang diciptakan oleh ELF Thailand untuk Super
Junior-M?”
Yesung mengangguk cepat. Yeoja itu tersenyum lalu menatap ke arah langit.
“Video itu menurut artikel yang aku baca, sudah di tonton
oleh Super Junior-M. Di dalam video itu terdapat pesan untuk Super Junior.”
“Pesan?”
Yeoja itu menatap
Yesung dan mengangguk cepat.
“Yup, pesan. Isi pesannya kurang lebih seperti ini...
Ada banyak dari kita (ELF) . . .
Yang mengikuti kalian melalui layar.
Mendukung kalian.
Memuji kalian.
Menjadi bersemangat dan senang dengan
kalian.
.
Meskipun kami hanya tinggal di depan layar komputer,
Tetapi sepenuhnya kami bersorak untuk kalian
Seperti kalian berdiri di depan kami.
.
Kita terlalu bersemangat dan sangat senang
mendengar bahwa kalian akan datang.
.
Meskipun...
Kita harus melakukan perjalanan panjang
untuk bertemu dengan kalian...
Kami senang untuk pergi.
.
Meskipun...
Kita harus berdiri untuk waktu yang lama
dalam hujan dan menunggu di luar hanya untuk melihat kalian datang...
Tapi kami baik-baik saja.
.
Untuk membiarkan kalian tahu...
Kita di sini.
Kami datang untuk bersorak dengan kalian.
Kami senang setiap kali kami tahu kalian
akan datang kembali di panggung.
Dan kami berharap...
Kalian akan datang untuk mengunjungi kami.
.
Mereka akan datang ke sini untuk promosi?
.
Kalian tahu?
Bertapa senangnya kami...
.
Sehabis pesan itu muncul karikatur gadis yang sedang duduk
di depan layar komputer dan tiba-tiba muncul tulisan ‘SM TRUE : 2013 SUPER JUNIOR-M
FANPARTY “BREAK DOWN” AT BKK’.
Akhirnya...
Hari ini...
Kami berada di sini bersama-sama
Terima kasih untuk datang dan berada di sini
bersama-sama
.
Maka kita memiliki sesuatu untuk memberi
tahu kalian dan melakukan ini untuk kalian.
.
Apa itu?
APAKAH KALIAN INGIN TAHU?
.
Silahkan
BERBALIK dan LIHATLAH KAMI
.
Lalu setelah itu muncul foto delapan member Super Junior-M. Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Henry,
Zhoumi, Kyuhyun, dan Ryeowook. Sehabis itu muncul tulisan ‘By ELF Thai. Thank You SM Ent, SM
True, and all supporters’ yang mengakhiri video itu. Ah~ aku
benar-benar tak bisa menahan haru saat menonton video itu” Yeoja itu mengakhiri ceritanya dengan senyuman, lain dengan Yesung
yang tengah membayangkan isi video itu sembari menangis dalam diam.
Mereka semua sangat mencintai Super Junior. Walaupun hanya
Super Junior-M yang di fokuskan dalam video itu, entah mengapa Yesung yakin
kalau video itu juga di maksudkan untuk member
Super Junior selain member Super
Junior-M.
“Hey, Oppa. Apa Oppa menangis?” Yeoja itu menatap Yesung panik, sedangkan Yesung yang baru sadar
kalau ternyata Ia menangis ikut kelabakan juga.
“Ah, Ng, aku terharu saja mendengar isi video itu” ucap
Yesung menenangkan Yeoja itu, Yeoja itu tersenyum kecil lalu
mengangguk.
Yesung yang tengah menghapus air matanya menatap Yeoja itu.
“Apa aku boleh bertanya satu hal padamu?” tanya Yesung
pelan, Yeoja itu mengangguk cepat,
“Tentu saja.”
Yesung menatap lurus pada mata Yeoja itu, “Apa yang akan kau ucapkan jika Yesung berada di
hadapanmu sekarang?”
Yeoja itu
terdiam, perlahan semburat merah tipis menghiasi pipi putihnya, “Maksud Oppa, jika Oppa ternyata Yesung Oppa?”
Yesung mengangguk cepat. Yeoja itu menggigit jari telunjuknya lalu menatap ke arah lain. “Well... jika Oppa adalah Yesung Oppa...”
Yeoja itu berbalik menatap Yesung.
“Hal yang pertama aku ucapkan adalah... Terima kasih.”
Yesung menyerit bingung. “Terima kasih untuk apa?”
Yeoja itu kembali
menatap langit, “Terima kasih karena membuatku masuk ke dalam fans Super Junior. Terima kasih karena
membuatku menjadi seorang ELF. Terima kasih karena membuatku menjadi salah satu
bagian dari Clouds dan ELF.”
Yesung terdiam, seluruh tubuhnya menghangat, perasaan haru
perlahan mengelilinginya. “Lalu apa lagi yang akan kau ucapkan?”
“Um. Aku akan bilang... Oppa
pergilah dengan senyuman di wajahmu saat kau pamit pada kami untuk menjalankan
wajib militer. Tak perlu takut Oppa,
aku... ah bukan, kami—ELF berjanji padamu akan menyambutmu saat kau selesai
melaksanakan kewajibanmu. Kami berjanji akan selalu mencintai Super Junior
walaupun kau tak ada. Kami berjanji tak akan meninggalkan Super Junior saat kau
tak ada.”
Setetes air mata mengalir pelan membasahi wajah Yesung,
“Lalu jika seluruh member Super
Junior berada di hadapanmu, kamu ingin bilang apa?”
“Aku harap kalian tidak meninggalkan Super Junior. Cukup
kehilangan Hangeng Oppa saja itu
sudah membuat ELF sangat sakit. ELF tak ingin satu dari kalian keluar lagi dari
Super Junior. Aku harap kalian tetap mewujudkan janji kalian untuk memenuhi
dunia dengan warna sapphire blue.
Walaupun kami sedih jumlah kalian yang semakin sedikit waktu demi waktu, kami
akan tetap mendukung kalian. Kalian boleh menggunakan back dancer untuk memperlihatkan jumlah banyak saat di panggung,
tapi tenang saja, mata kami hanya akan tertuju pada kalian. Kami ELF akan tetap
bersama kalian sampai Super Junior berakhir. Bahkan saat kalian terpisah, kami
akan tetap mendukung kalian walaupun kalian bukan lagi bagian dari Super Junior.”
Air mata haru itu semakin membasahi wajah Yesung. Yesung
menunduk menyembunyikan air matanya dari pandangan Yeoja itu, namun kala suara nyanyian terdengar Ia sontak menatap Yeoja itu tak percaya.
“Mosimo ashitaga yamini nomarete
michi shirubesae naito sitemo
michi shirubesae naito sitemo
Kowagaru kotowa
naiyo udewo hanasanaide kitto bokurawa
Dokoedomo ikeru
Dokoedomo ikeru
Promise you
kimiwo omotte bokuwa ikuruyo
tsunagatte iru kokoroto kokorokara
Promise you tsunataetainowa tada aishiteru
Chikauyo eien no kakera o”
tsunagatte iru kokoroto kokorokara
Promise you tsunataetainowa tada aishiteru
Chikauyo eien no kakera o”
Yesung terperangah menatap Yeoja yang tengah tersenyum manis di hadapannya itu. “Promise
you...” bisik Yesung pelan.
“Jika esok dipenuhi oleh kegelapan dan tidak ada cara.
Kamu tidak perlu takut. Kecuali kau meninggalkan tanganku,
Kita bisa pergi ke manapun.
Janji padamu. Aku akan hidup memikirkan tentang dirimu. Kita adalah satu
dari hati ke hati.
Janji padamu. Apa yang ingin ku bilang hanya ‘Aku cinta kamu’.
Berjanji dari sebagian keabadian.
Begitupun
dengan Super Junior. Kalian—Super Junior tak perlu takut. Kami tak perlu takut.
Selama kita tetap berpegangan tangan, selama ELF dan Super Junior tetap satu
hati kita tak perlu takut. Semua halangan yang menghadang dapat kita lalui.”
Yesung yang
telah berhasil mengontrol air matanya kini tersenyum manis di balik syalnya.
Puk~
Yesung menepuk
kepala Yeoja itu pelan, yang sontak
membuat Yeoja itu menatap Yesung
bingung.
“Ya. Selama ada
kalian, aku rasa aku bisa tenang meninggalkan kalian dan para member sejenak.”
“Apa maksudmu Oppa?” tanya Yeoja itu bingung. Yesung menggeleng sembari menurunkan tangannya
dari kepala Yeoja itu.
“Daripada
memusingkan hal itu lebih baik kau masuk. Super Show akan segera dimulai.”
Yeoja itu sontak menatap jam tangannya dan memekik kaget. “Huaa! Kau benar Oppa!” Yeoja itu segera bangkit, namun baru Ia berjalan dua langkah Ia
berbalik dan menatap Yesung bingung, “Oppa
tidak masuk?”
Yesung
tersenyum lalu perlahan melonggarkan ikatan syalnya. “Tidak. Aku ingin
bersantai sedikit lagi sebelum masuk.”
Yeoja itu mengangguk mengerti, “Um, baiklah. Sampai nanti Oppa!” ujarnya sembari melambaikan tangannya padaku sebelum
beranjak pergi masuk ke arena Super Show.
Aku menurunkan
tanganku yang tadi membalas lambaikan tangannya. Ia terdiam untuk sejenak lalu
tersenyum geli, berdiri dan kembali menatap langit. “Hey, Leeteuk Hyung. Kau benar. Ternyata menatap
langit dan bicara pada ELF yang tidak mengenaliku sebagai seorang Yesung adalah
hal yang menarik. Sangat menarik.”
.
.
.
“Hyuuuunggggg!!
Aish, untung kau datang. Aku baru
saja ingin meneleponmu.” Ryeowook segera menghampiriku saat aku kembali masuk
ke ruang ganti. Aku tersenyum kecil menanggapi ucapannya.
“Hyung ‘kan sudah bilang tadi. Hyung
akan kembali tepat waktu” ujarku santai sembari membuka mantelku. Ryeowook
terdiam lalu meraih mantelku, “Hyung
sudah tenang ya?” tanyanya penasaran.
Aku mengangguk,
“Ne. Um, Ryeowook-ie, Hyung boleh tanya sesuatu?” Ryeowook
mengangguk pelan.
“Tanya saja, Hyung.”
“Apa kamu akan
membenci Hyung jika ELF pergi
meninggalkan Super Junior karena Hyung
pergi wajib militer?”
Ryeowook
menyerit bingung lalu tersenyum kecil. “Tidak mungkin aku membencimu, Hyung. Memang aku akan sedih kalau ELF
pergi meninggalkan Super Junior hanya karena Hyung pergi wajib militer. Tapi... itulah yang harus terjadi...”
Ryeowook berjalan menjauhiku lalu menaruh mantelku di gantungan baju.
“Sama seperti
sekarang. Saat Leeteuk Hyung pergi,
banyak dari ELF yang pergi. Bahkan sebelum Leeteuk Hyung pergi, banyak ELF yang pergi meninggalkan kita. Tapi itu hal
yang memang pasti akan terjadi. Itu seleksi alam, Hyung.” Ryeowook tersenyum simpul lalu menepuk dadaku.
“Sekarang bukan
waktunya memikirkan itu Hyung.
Sekarang lebih baik kita tunjukan yang terbaik untuk ELF” ucapnya senang
sembari melaluiku. Aku menatap para member
lain yang sudah berada di luar ruangan bersama Ryeowook. Mereka semua menatapku
dengan senyuman. Melihat senyuman mereka semakin membuatku lega.
“Sekarang
saatnya kita berpesta, Hyung. Jangan
tampilkan wajah bodohmu itu, nanti bisa-bisa ELF kabur ketakutan karena melihat
wajahmu” canda Kyuhyun. Aku tertawa kecil.
“Tidak mungkin,
pabbo. Sudahlah sekarang ayo kita keluar, ELF sudah menunggu kita.”
.
.
.
Aku...
Aku sebentar
lagi akan mengikuti jejak Leeteuk Hyung
Meninggalkan
kalian.
Tentu saja
tidak untuk selamanya.
Tapi hanya
untuk dua tahun.
Itu adalah
waktu yang singkat bagi orang lain.
Tapi bukan
untukku dan juga kalian, ya ‘kan?
Dua tahun tanpa
melihat kalian...
Ah...
Itu benar-benar
mimpi buruk bagiku
Aku berjanji
sebelum pergi aku akan mengupload banyak selca untuk kalian
Agar kalian
tidak kesepian walau tanpa aku.
Tapi aku harap,
kalian jangan lupakan aku ya!
Walaupun selama
dua tahun...
Aku tidak
berdiri bersama kalian
Aku tidak
menari untuk kalian
Aku tidak
menyanyi untuk kalian
Aku tidak ada
di hadapan kalian
Aku tidak
bersama kalian
Aku tidak
berada dalam Super Junior
Hey, ELF...
Maukah kalian
berjanji padaku?
Maukah
kalian...
Tetap mendukung
Super Junior
Seperti Super
Junior mendukung kalian
.
Maukah
kalian...
Tetap bersama
Super Junior
Seperti Super
Junior yang selalu bersama kalian
.
Maukah kalian
Tetap
menyandang nama ELF
Seperti Super
Junior yang selalu bangga akan nama Super Junior
.
Maukah
kalian...
Tetap mencintai
Super Junior
Seperti Super
Junior mencintai kalian
.
Dan...
.
Maukah
kalian...
Tetap
menungguku kembali
Seperti yang
aku harapkan?
.
Maukah kalian
berjanji padaku?
.
.
.
::FIN::
.
Lagi. Lagi. Dan lagi. Saya lagi-lagi mengupload Fic buruk seperti ini. Ah, saya benar-benar
minta maaf jikalau fanfic ini terlalu buruk dan menjadi JUNK Fic di Screanplays
ini :[
Ah, omong-omong
Fic ini sama ide dengan Fic saya yang ‘I Just wanna Say’
Review
Please (Jika kalian merasa ini hanyalah sebuah JUNK fic, tolong katakan
sejujurnya lewat Review. Tapi dengan teramat sangat memohon, tolong jangan
gunakan kata kasar. Gomawo)
Terima kasih...karena telah membuatku ingat kembali alasanku menjadi ELF...
ReplyDelete:')
Sama-sama dear :)
Delete