1 Page Project
entry 1 : Kau
Sosok itu kembali
muncul di hadapanku yang tengah terdiam. Sosok itu masih tetap seperti dulu. Ia
masih tetap terdiam mengamatiku.
Aku tidak seperti
dulu… Aku tidak lagi mengejarmu. Aku juga mengikuti dirimu—terdiam mengamati
sosok di hadapanku.
Tak seperti dulu… kini
Kau tersenyum… tersenyum sedih menatapku. Aku hanya bisa tersentak kaget.
“Kau…” suaramu
mengalun memenuhi pendengaranku, bumi seolah berhenti berputar detik itu juga
kala Aku melihatmu keluar dari tempat itu.
Mataku membulat tak percaya
kala tanganmu menyentuh wajahku. Membelainya sejenak lalu kembali
menjauhkannya.
Aku yang berdiri tepat
di hadapanmu kini menatapmu tak percaya ketika setetes air mata menghiasi
wajahmu.
Kau kembali menjauh
kala Aku nyaris menyentuhmu. Kau kembali melangkah mundur ketika tanganku
nyaris menyentuh wajahmu.
Kau kembali terdiam.
Kau hanya diam menatapku dan membiarkan air matamu membasahi seluruh wajahmu.
“Kau kenapa?” tanyaku
akhirnya. Kau masih terdiam sampai akhirnya kembali tersenyum.
“Kau tau semua ini
salah…” katamu pelan.
Aku terdiam menatapnya
lalu berbalik memunggunginya. “Ya. Aku tau. Dan kau juga tau …”
Aku menghentikan
kalimatku dan menatapnya. “Aku tak perduli akan hal ini dan Aku sama sekali
tak berniat mengubah hal ini.”
Aku berjalan menjauhinya,
tanpa mengucapkan salam perpisahan Aku meninggalkannya, dan hanya meninggalkan
satu kalimat yang kembali mencekiknya.
“Kau cukup diam. Diam
dalam duniamu itu. Kau cukup diam dan membutakan matamu. Jangan melihatku,
jangan anggap Aku. Aku… tak bisa pergi dari dunia kosong ini. Kau tau hal itu.”
0 comments:
Post a Comment